Pasar Otomotif Nasional Lesu, Penjualan Ban Terdampak

Jumat, 13 September 2024 – 12:30 WIB

Jakarta, VIVA – Penjualan mobil domestik dilaporkan mengalami penurunan pada Januari-Agustus 2024, hal ini berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Baca Juga :

Goodyear Kolaborasi Bareng Mercedes-Benz

Tercatat, penjualan wholesales mobil nasional mengalami penurunan sekitar 14,2 persen tahun per tahun atau year on year (yoy) menjadi 560.300 unit, dari sebelumnya 675.859 unit.

Ternyata penurunan di pasar otomotif nasional ini turut mempengaruhi ke pasar ban di Indonesia, yang ikut menurun. Hal ini diungkapkan oleh Arfianti Puspitarini selaku Head of Marketing PT Goodyear Indonesia.

Baca Juga :

Edukasi soal Ban, Santa Fe Owners Community Indonesia Sambangi Pabrik Goodyear

\”Kalau untuk ban OEM (Original Equipment Manufacturer) secara tidak langsung kami juga terdampak dari demand (permintaan) produksinya itu sendiri,\” ujarnya dikutip VIVA di Jakarta.

Baca Juga :

Ini yang Dilakukan Bridgestone Kelola Ban Cacat Produksi

Menurutnya, saat produksi mobil baru menurun, pastinya keinginan untuk ban juga akan mengikuti.

\”Ketika produksi mobil baru itu turun, pastinya permintaan untuk ban yang kita suplai OEM itu juga mengikuti,\” tuturnya.

Kendati demikian, Arfianti menyampaikan bahwa penjualan ban untuk segmen replacement masih tetap tumbuh, bahkan mendominasi penjualan Goodyear.

\”Kalau untuk ban replacement, sejauh ini masih tinggi (peminatnya),\” katanya.

Sebagai informasi tambahan, penjualan ban replacement Goodyear tercatat sebesar US$ 75,15 juta pada semester I, 2024. Angka tersebut naik 5,3 persen tahun per tahun (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, penjualan ban OEM GDYR berkurang 35,96 persen yoy menjadi US$ 6,43 juta.

Halaman Selanjutnya

Kendati demikian, Arfianti menyampaikan bahwa penjualan ban untuk segmen replacement masih tetap tumbuh, bahkan mendominasi penjualan Goodyear.

MEMBACA  Guggenheim Memotong Target Saham Five Below di Tengah Kesulitan Penjualan Bersamaan oleh Investing.com