Pasar Asia Menguat Sebagian saat Investor Memperhatikan Data Ekonomi Berbagai Negara

Jumat, 23 Mei 2025 – 08:32 WIB

Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik dibuka menguat sebagian pada perdagangan Jumat, 23 Mei 2025. Saat ini, investor tengah cermati data ekonomi sejumlah negara, salah satunya tingkat inflasi Jepang pada bulan April yang dilaporkan naik.

Baca Juga :


Berhasil Transformasi Ekosistem Dagang, Khofifah Jadikan Ekonomi Jatim Terbaik

Inflasi inti Jepang meningkat 3,5 persen pada April yang diumumkan pada pagi ini oleh pemerintah Tokyo. Sebagian besar didorong lonjakan harga beras karena Bank of Japan (BoJ) mempertimbangkan untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga seraya menilai dampak tarif impor yang dikenakan oleh Predisen Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Selain itu, pasar juga menyoroti angka indeks harga produsen (PPI) Korea Selatan pada bulan April. Menyusul Selandia Baru yang akan mengumumkan laporan penjualan ritel kuartal I-2025.

Baca Juga :


IHSG Ditutup Menguat ke Level 7.166, Ada 5 Saham Meroket

Data ekonomi lainnya akan dirilis dalam waktu dekat antara lain inflasi Singapura untuk bulan April dan Taiwan akan menerbitkan angka output industrinya.

Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 menguat 0,48 persen. Kemudian indeks Topix melesat 0,5 persen di awal pembukaan pasar.

Baca Juga :


IHSG Menguat 0,43 Persen di Akhir Sesi I, Simak 3 Saham Top Gainers di Papan Utama BEI

Ilustrasi bursa saham asia

Photo :

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Di Korea Selatan, indeks Kospi melonjak 0,36 persen. Sementara, indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil merosot 0,34 persen.

Indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, naik tipis 0,16 persen. Begitu juga dengan indeks Hang Seng Hong Kong berada lebih rendah dari 23.544,31 menjadi 23.492.

Bursa AS ditutup bervariasi karena investor bergulat dengan kekhawatiran kenaikan suku bunga dan defisit AS yang semakin membengkak. Imbal hasil Treasury 30 tahun mencapai titik tertinggi sejak 2023 karena anggota parlemen meloloskan RUU yang dikhawatirkan investor dapat memperburuk defisit AS.

MEMBACA  Dengan rencana ekonomi Harris, krisis keluarga dan perawatan anak di AS menjadi perbincangan dalam pemilihan

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 1,35 poin dan ditutup pada level 41.859,09. Indeks S&P 500 tergerus 0,04 persen menjadi 5.842,01 dan Nasdaq Composite melambung 0,28 persen ke area 18.925,73.

Halaman Selanjutnya

Indeks acuan Australia, S&P/ASX 200, naik tipis 0,16 persen. Begitu juga dengan indeks Hang Seng Hong Kong berada lebih rendah dari 23.544,31 menjadi 23.492.