Kamis, 26 Juni 2025 – 08:58 WIB
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik tampak fluktuatif saat pembukaan perdagangan Kamis, 26 Juni 2025. Naik turunnya indeks ini dipengaruhi sikap investor yang memperhatikan gencatan senjata antara Israel dan Iran.
Baca Juga:
IHSG Diprediksi Melemah Lagi, Cek 5 Saham Rekomendasi Berpotensi Cuan
Perhatian juga terfokus pada keputusan Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, yang mempertahankan suku bunga acuan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap inflasi. Pernyataan ini disampaikan saat kesaksian di Capitol Hill. Powell menegaskan pemotongan suku bunga masih mungkin terjadi, tapi efeknya sementara.
Powell tidak mau menentukan kapan pemangkasan suku bunga akan dilakukan saat hadir di depan Komite Layanan Keuangan DPR pada Selasa, 24 Juni 2025. Sikapnya ini muncul di tengah tekanan dari Presiden Donald Trump yang mendesak The Fed untuk segera turunkan suku bunga.
Baca Juga:
Jam Perdagangan Bursa Bakal Diperpanjang, Bos BEI Ungkap Tujuannya
Menurut CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 naik 0,4% di awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix naik 0,19%.
đź“· Pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Baca Juga:
Momen Trump Ancam Netanyahu Tak Balas Serangan Iran: "Bawa Pilot Kalian Pulang!"
Indeks Kospi dan Kosdaq di Korea Selatan dibuka datar. Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,2%. Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka dibuka di level 24.326, lebih rendah dibanding penutupan sebelumnya di 24.474,67.
Di Wall Street, tiga indeks utama ditutup bervariasi semalam. S&P 500 hampir datar di 6.092,16, Nasdaq naik 0,31% ke 19.973,55, dan Dow Jones turun 0,25% ke 42.982,43.