Para Aktivis 1998 Dukung Agenda Prabowo Berantas Korupsi dan Pro-Rakyat

Jakarta (ANTARA) – Para mantan aktivis gerakan mahasiswa 1998, yang kini tergabung dalam Jaringan Resolusi 98, menyuarakan dukungannya terhadap kebijakan-kebijakan Presiden Prabowo Subianto. Mereka menyatakan bahwa protes-protes terkini mencerminkan komitmen beliau untuk memerangi korupsi dan melindungi kesejahteraan rakyat.

Haris Rusly Moti, salah satu anggota penting kelompok itu, mengatakan dalam pernyataannya pada hari Sabtu bahwa Prabowo telah mengambil langkah-langkah tegas untuk menangani kasus-kasus korupsi besar, khususnya di sektor sumber daya alam.

Dia menyoroti langkah presiden mereklamasi 3,1 juta hektar tanah sawit yang disengketakan dari kelompok yang dia gambarkan sebagai "serakahnomic (greedynomic)".

"Ini merupakan titik awal untuk memperbaiki tata kelola fiskal dan memajukan keadilan ekonomi," ujar Haris.

Haris menunjuk pada keputusan Prabowo untuk membatasi bonus dan tunjangan yang berlebihan bagi eksekutif BUMN sebagai upaya nyata untuk meningkatkan efisiensi, yang sejalan dengan tuntutan publik untuk penggunaan dana negara yang lebih baik.

Dia menambahkan bahwa presiden sedang meninjau dengan hati-hati program Makanan Bergizi Gratis untuk meningkatkan tata kelolanya dan memastikan implementasi yang lebih efektif.

Menurut Haris, pendekatan ekonomi Prabowo yang lebih luas mencakup pengurangan utang luar negeri dan impor, mengatasi defisit fiskal, serta mengalihkan belanja negara ke sektor produktif dan komunitas berpendapatan rendah.

Dia juga menekankan komitmen berkelanjutan pemerintahan untuk menjunjung tinggi hak-hak konstitusional, termasuk kebebasan berserikat, berkumpul, dan berekspresi.

Jaringan Resolusi 98, kata Haris, berencana membuka dialog dengan berbagai pemangku kepentingan nasional untuk mencari solusi inklusif atas isu-isu mendesak.

Berita terkait: Pemerintah RI Kembalikan 3,3 Juta Hektar Hutan Ilegal

Merespons meninggalnya Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang tewas ditabrak kendaraan polisi saat unjuk rasa di dekat gedung DPR pada Kamis, kelompok ini menyampaikan belasungkawa dan keprihatinan atas kekerasan selama demonstrasi.

MEMBACA  Tsar perbatasan Trump bersumpah 'deportasi kejutan dan ketakutan' dalam minggu pertama

Haris menyebut Affan "seorang syuhada perjuangan ekonomi rakyat" dan mendesak diakhirinya protes kekerasan, sambil menekankan persatuan nasional.

Dia menyambut baik pernyataan Prabowo yang menjanjikan tindakan tegas terhadap mereka yang bertanggung jawab atas korban jiwa selama demonstrasi 25–28 Agustus lalu.

Dia juga mencatat bahwa driver ojol baru mulai menerima bonus hari raya di bawah pemerintahan Prabowo, yang mencerminkan dukungan bagi pekerja ekonomi gig.

Kelompok itu mendesak platform ride-hailing untuk menurunkan biaya komisi mereka menjadi maksimal 10 persen guna memenuhi tuntutan para driver.

Jaringan Resolusi 98 menyerukan kepada semua lembaga pemerintahan—pusat, daerah, dan legislatif—untuk memprioritaskan komunikasi publik yang jelas, menghindari provokasi, dan menjaga dialog politik yang saling menghormati.

"Sebagai aktivis 1998 yang mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, kami memandang demonstrasi sebagai bagian dari proses demokrasi. Presiden Prabowo memahami aspirasi rakyat dan siap bekerjasama dengan rakyat untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur," kata Haris.

Berita terkait: Bertemu Orang Tua Affan, Presiden Berkomitmen Tegakkan Keadilan

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025