Papua Pegunungan Indonesia Memberdayakan Pemuda untuk Mengembangkan Ekonomi Kreatif

Wamena (ANTARA) – Provinsi Papua Pegunungan di Indonesia berusaha memanfaatkan potensi anak muda di delapan kabupatennya untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif.

Timotius Matuan, kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif provinsi, mengatakan Minggu bahwa memajukan ekonomi kreatif adalah kunci untuk menambah pendapatan daerah.

“Anak muda di delapan kabupaten harus mengubah potensi lokal menjadi produk bernilai yang menghasilkan uang,” kata Matuan.

Dia mencatat bahwa sektor ini bisa menguatkan ekonomi dengan memanfaat berbagai sumber daya lokal.

“Anak muda yang punya keahlian mengukir kayu, menenun noken [tas tradisional], dan mengolah kopi secara berkelanjutan harus terus mengasah keahliannya,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan memberikan pelatihan dan dukungan dana.

Untuk memajukan sektor ini, kantor Matuan bekerja sama dengan dinas teknis di tiap kabupaten untuk memberdayakan masyarakat lokal.

“Kami terus berkoordinasi agar program ini sampai ke orang asli Papua, dengan tujuan utama meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” jelasnya.

Matuan menambahkan bahwa kantornya menawarkan modal bisnis sekitar Rp50 juta (US$3.076) per kelompok untuk usaha seperti kopi, madu, produksi noken, dan batik. Kelompok akan dievaluasi tiap tahun — jika bisnis tidak berkembang, dana akan dialihkan ke kelompok lain.

Tahun ini, provinsi telah mengalokasikan sekitar Rp3 miliar untuk mendukung pelaku ekonomi kreatif di delapan kabupaten.

“Di Kabupaten Jayawijaya, ada puluhan pelaku terbantu dengan catatan jelas, sementara di tujuh kabupaten lain, pemantauan masih kurang,” kata Matuan. “Ke depannya, evaluasi dan pemantauan akan diperkuat agar semua pelaku terakomodasi dengan baik.”

Berita terkait: Komite dukung rencana Prabowo bangun 2.200 rumah baru di Papua Pegunungan
Berita terkait: Program makan gratis berjalan di delapan kabupaten Papua Pegunungan: Pemerintah

MEMBACA  Roket agensi antariksa India gagal menyalurkan satelit untuk pengamatan Bumi

Penerjemah: Primayanti
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025