Rekonsiliasi antara Pangeran Harry dan Raja Charles III tidak akan terjadi sampai salah satu anggota Keluarga Kerajaan utama ikut serta. Hal ini diklaim oleh seorang pakar.
Pangeran Harry dan Raja Charles III telah memiliki ikatan yang tidak harmonis selama bertahun-tahun, dengan beberapa dugaan baru-baru ini bahwa mereka tidak lagi berbicara. Banyak yang berharap anak dan ayah itu bertemu.
Bahkan terungkap bahwa Charles menawari Harry untuk tinggal di Istana Buckingham saat ia datang ke Inggris pada bulan Mei 2024, tetapi Duke of Sussex dilaporkan menolak tawarannya. Menurut seorang pakar kerajaan, perbaikan hubungan antara sang raja dan putra bungsunya tidak akan terjadi sampai mendapat restu penuh dari bangsawan lain.
Menurut penulis kerajaan ternama, Robert Hardman, langkah apa pun yang diambil Charles untuk berdamai dengan Harry harus dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan Pangeran William, yang diklaim suami Meghan Markle itu sebagai musuh bebuyutannya.
Hubungan Harry dan William dianggap lebih rapuh daripada hubungannya dengan sang ayah. Keduanya dilaporkan tidak berbicara selama dua tahun dan calon penurus takhta itu marah dengan keputusan adiknya untuk merilis memoar yang mengungkap segalanya, Spare.
“Apa pun yang dilakukan raja harus dilakukan bersama-sama dengan kedua saudara itu, bukan hanya satu. Ia tidak dapat melakukan diskusi sepihak jika William tidak setuju. Apa pun rekonsiliasi atau pembangunan jembatan yang terjadi, itu harus menjadi proses tiga arah,” kata Hardman.
“Orang-orang terus bertanya tentang perasaan raja, tetapi William juga harus ikut serta, yang menambah kerumitan. Itu rumit, dan situasi yang tidak diinginkan siapa pun. Tetapi apa pun jalan ke depannya, itu harus berhasil untuk semua orang,” sambungnya.