Pancasila sebagai Pilar: Indonesia Menuju Swasembada Pangan 2025

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi fondasi yang kuat untuk mencapai kedaulatan pangan. Nilai-nilai ini juga memperkuat kerjasama dan mendukung para petani dalam mewujudkan swasembada pangan.

Pesan ini disampaikannya dalam upacara Hari Kesaktian Pancasila di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, pada hari Rabu. Sudaryono menegaskan, kementeriannya berada di garda terdepan untuk mewujudkan tujuan nasional swasembada pangan. Hal ini sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pertanian dan ketahanan pangan sebagai pilar pembangunan nasional.

Dia menambahkan, dinamika global sekarang tidak hanya dibentuk oleh ideologi dan ekonomi, tapi semakin ditentukan oleh kemampuan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya. “Untuk bertahan sebagai bangsa, ketahanan pangan sangat penting. Jika rakyat cukup pangan, bangsa akan kuat. Karena itulah Presiden menargetkan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras, jagung, atau gula konsumsi,” ujarnya.

Dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini, Sudaryono mengajak seluruh staf Kementerian Pertanian untuk bekerja keras dan terus berinovasi guna memastikan ketangguhan dan kelangsungan hidup bangsa.

Sepanjang tahun 2025, program-program strategis pertanian telah menunjukkan kemajuan besar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras diproyeksikan mencapai 31 juta ton pada bulan Oktober. Hingga bulan Agustus, stok beras nasional berada di angka 4,2 juta ton—ini merupakan tingkat tertinggi sejak Indonesia merdeka.

Selain itu, sektor pertanian mencatat pertumbuhan tertinggi di antara semua sektor usaha pada kuartal pertama tahun 2025, yaitu mencapai 10,52 persen secara tahunan.

MEMBACA  Penangkapan Saudi terhadap influencer Indonesia yang mempromosikan visa Hajj ilegal