Pancasila Lahir dari Komitmen untuk Persatuan Nasional: Prabowo

Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan bahwa Pancasila sebagai ideologi nasional muncul dari konsensus penting di antara para pendiri bangsa. Ini merupakan pencapaian besar yang menjadi pondasi untk menyatukan negara di tengah keberagaman yang luas.

Dalam pidatonya sebagai inspektur upacara peringatan 80 tahun Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin, Presiden Prabowo mengingatkan masyarakat bahwa ideologi ini sudah lama menjadi pemersatu bagi masyarakat Indonesia yang beragam budaya.

"Hari ini, kita semua hadir untuk kembali memperingati lahirnya Pancasila—momen bersejarah ketika para pendiri bangsa merumuskan dasar negara. Pada saat itulah bangsa ini mencapai kesepakatan besar," ujarnya.

Presiden kemudian menekankan bahwa Pancasila terbukti berperan penting dalam menyatukan masyarakat dari ribuan pulau, suku, agama, dan bahasa menjadi satu bangsa: Indonesia.

"Berkat kebijaksanaan para pendiri bangsa, kita sekarang berdiri bersama di tengah perbedaan. Kita bersatu dalam keberagaman," tegasnya.

Prabowo menegaskan Pancasila tetap relevan dan menjadi panduan kuat bagi bangsa dalam menghadapi tantangan global dan ketidakpastian.

Berita terkait: Presiden pimpin upacara Hari Pancasila di Jakarta Pusat

Kepala negara juga menyoroti tema peringatan tahun ini—"Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Hebat"—yang mencerminkan komitmen bersama untuk menyambut 100 tahun Indonesia di 2045.

"Ini komitmen kita bersama agar 100 tahun kemerdekaan Indonesia dijalankan dengan nilai-nilai luhur Pancasila," tukasnya.

Dengan demikian, Prabowo menekankan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi perjalanan bangsa.

Presiden menyampaikan hal itu di hadapan pejabat tinggi kabinet, TNI, dan Polri.

Hadir pula Megawati Soekarnoputri (Ketua Dewan Pengarah BPIP), Jusuf Kalla (Wapres ke-10 & 12), dan Try Sutrisno (Wapres ke-6).

Berita terkait: Prabowo ajak pemuda jaga nilai-nilai Pancasila

MEMBACA  Lebih banyak sekolah menggunakan meditasi untuk membantu siswa

Penerjemah: Andi F, Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025