Jakarta (ANTARA) – Suhu yang terasa lebih panas di beberapa wilayah Indonesia saat ini disebabkan oleh pergeseran posisi Matahari ke arah selatan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin.
Setelah acara Paparan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2025 di kantor Kementerian Kehutanan di Jakarta, Wakil Deputi Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa suhu maksimum ideal di daerah perkotaan biasanya berkisar antara 31 sampai 34 derajat Celcius.
“Kenapa sekarang terasa sangat panas? Karena Matahari sudah bergeser ke bagian selatan Indonesia,” katanya.
Pergeseran Matahari ini juga mengurangi pembentukan awan hujan di wilayah selatan. Dengan sedikitnya tutupan awan, hampir tidak ada yang menghalangi radiasi intens Matahari, sehingga panas terasa lebih kuat di permukaan.
Akibatnya, suhu di beberapa bagian Indonesia naik dengan nyata dalam hari-hari terakhir.
Mengenai pola curah hujan, Guswanto mencatat bahwa Indonesia secara resmi memasuki musim hujan pada Agustus. Namun, karena rentang geografis negara yang luas, awal musim hujan berbeda-beda di tiap wilayah.
Perkiraan BMKG menunjukkan bahwa hampir semua bagian Indonesia akan memasuki musim hujan pada November. Lembaga ini juga memperingatkan potensi cuaca ekstim dalam minggu mendatang di beberapa daerah, termasuk Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
“Pada Desember, Januari, dan Februari, musim hujan akan terjadi secara bersamaan di seluruh negara,” tambahnya.
Laporan sebelumnya dari BMKG menunjukkan bahwa suhu tinggi tercatat di beberapa kota pada Senin (13 Oktober), berkisar dari 27 hingga 35 derajat Celcius. Kota-kota seperti Serang, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya mengalami suhu antara 32 dan 35 derajat Celcius.
Berita terkait: Suhu Panas di Seluruh Indonesia Bukan Disebabkan Gelombang Panas: BMKG
Penerjemah: Prisca Triferna Violleta, Aditya Eko Sigit Wicakso
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025