Pahlawan Penyelamat Kini Melindungi Anak-Anak yang Terkena Dampak Perdagangan Manusia.

Sedang memuat…

Film Sound of Freedom kembali menempatkan Jim Caviezel sebagai juru selamat bagi orang yang membutuhkan. Foto/Angel Studios

JAKARTA – Tahun 2004. Mel Gibson memilih Jim Caviezel untuk memerankan Yesus dan peran tersebut melekat pada dirinya selama bertahun-tahun berikutnya.

Jim menjadi Yesus dalam film yang kontroversial berjudul The Passion of Christ. Film ini menggambarkan dua belas jam terakhir kehidupan Yesus dari Nazareth saat disalibkan di Yerusalem. Film tersebut mendapat tiga nominasi Oscar dan membuat publik melihat Jim sebagai aktor serius.

Sekarang, dua puluh tahun kemudian, Jim masih terlihat sebagai “juru selamat”. Kali ini, ia kembali menjadi juru selamat bagi anak-anak korban perdagangan manusia. Dalam Sound of Freedom, Jim memerankan Tim Ballard, seorang agen pemerintah dari Departemen Dalam Negeri yang tidak tahan melihat perdagangan manusia, terutama anak-anak, terus meningkat dari tahun ke tahun.

Selain menjadi agen pemerintah, Tim juga seorang ayah dari beberapa anak. Sudut pandang Tim adalah sudut pandang kita semua yang juga memiliki anak-anak dan tidak bisa menerima perlakuan jahat manusia yang menjual anak-anak di bawah umur untuk kegiatan ilegal, terutama perdagangan seks yang diminati oleh para pedofil.

Ketidaksenangan Tim adalah ketidaksenangan kita semua sebagai seorang ayah yang tidak bisa melihat anak-anak diculik dari keluarganya dan diperlakukan secara tidak manusiawi. Oleh karena itu, sudut pandang Tim sebagai seorang ayah membuat kita terus mengikuti kisahnya yang heroik dalam menyelamatkan anak-anak, dalam film yang terasa terlalu panjang ini.

Foto: Angel Studios

Perdagangan manusia melibatkan uang hingga USD150 miliar per tahun. Banyak orang yang kehilangan rasa kemanusiaan mereka demi uang.

Perdagangan manusia, terutama anak-anak yang dijual untuk praktik seks, merupakan hal yang sangat keji dan seharusnya tidak pernah terjadi. Namun, uang selalu bisa membuat segala sesuatu dihalalkan, bahkan dengan cara yang haram.

MEMBACA  Kemendagri Mendorong Peningkatan Akselerasi Sertifikasi Halal bagi UMKM di Daerah dengan Menggunakan APBD.

Pada tahun 2012, saya membuat film dokumenter yang membahas sedikit tentang perdagangan manusia di perbatasan negara ini. Kami mengikuti seorang korban selamat di Entikong yang dijanjikan akan dinikahi oleh seorang asing di negara asing demi kehidupan yang lebih baik.

Kita tahu bahwa akhir kisah-kisah seperti ini hampir selalu berakhir buruk. Ella, korban selamat tersebut, tahu bahwa ia, seperti ribuan perempuan lainnya, adalah korban dari penjual mimpi dan harapan palsu.

Namun, Ella terjerat dalam lingkaran perdagangan manusia ketika ia sudah dewasa dan memiliki kemampuan untuk melarikan diri. Hal ini berbeda dengan Rocio dan Miguel yang masih anak-anak.

Foto: Angel Studios

Ayah mereka, Roberto, tertipu oleh seorang wanita cantik yang berpura-pura menjadi pencari bakat. Rocio dan Miguel, yang memiliki penampilan menarik, dengan mudah jatuh ke dalam perangkap dan mengalami kesulitan mencari jalan keluar.

Namun, Rocio, Miguel, dan anak-anak korban perdagangan manusia lainnya beruntung memiliki Tim Ballard. Seseorang yang mengabdikan hidupnya untuk mengembalikan anak-anak yang diculik kepada keluarga tercinta mereka.

Seorang ayah yang selalu merasa sedih dan tidak bisa menahan rasa sakitnya ketika mengetahui bahwa anak-anak masih menjadi sasaran perdagangan manusia. Seorang ayah yang tahu betapa sulitnya menjadi seorang ayah yang merasa tidak berdaya ketika anak-anaknya diculik dan dibawa pergi ke negeri yang jauh.

Yang menarik dari Sound of Freedom adalah bahwa film ini didasarkan pada kisah nyata dan Tim Ballard adalah manusia nyata, bukan hanya karakter dalam film.

Di tengah kejahatan manusia yang selalu mencari cara untuk menghasilkan uang, masih ada manusia seperti Tim yang peduli hanya dengan menyelamatkan anak-anak korban perdagangan manusia, meskipun nyawa mereka menjadi taruhannya.

MEMBACA  Menumpas Pelaku Pembacokan Pemudik di Cianjur, Dooor!

Foto: Angel Studios

Hal menarik lainnya dari Sound of Freedom adalah bagaimana film religi ini dibungkus dengan cerdik sehingga tidak terasa seperti film dakwah. Hanya ada sedikit ayat dari Timotius dalam Injil yang diucapkan dengan lembut.