Orang-orang dengan disabilitas membutuhkan pendidikan seks yang disesuaikan: BRIN

\”Jakarta (ANTARA) – Orang-orang dengan disabilitas di Indonesia membutuhkan bahan edukasi kesehatan reproduksi yang disesuaikan dengan jenis disabilitas mereka, menurut seorang peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andhika Ajie Baskoro.

\”Diperlukan untuk lebih mempelajari cakupan (pendidikan seks), mengingat beragam jenis disabilitas. Hal ini menandakan bahwa pendidikan seks perlu disesuaikan sesuai dengan berbagai disabilitas,\” katanya dalam sebuah webinar di sini pada hari Selasa.

Dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016, Indonesia mengakui lima kelompok disabilitas: disabilitas fisik, disabilitas intelektual, disabilitas mental, disabilitas sensorik, dan disabilitas ganda.

Baskoro, yang bertugas di Pusat Riset Kependudukan BRIN, menekankan bahwa beberapa orang cenderung meremehkan fakta bahwa orang dengan disabilitas juga memiliki dorongan seksual.

Kemudian ia menekankan bahwa orang-orang dengan disabilitas juga membutuhkan panduan dan informasi yang membantu tentang kesehatan reproduksi.

\”Semoga kami di BRIN dapat melakukan penelitian tentang pendidikan seks untuk sesama warga negara kita yang memiliki disabilitas,\” katanya.

Pada webinar tersebut, Kepala tim kerja kesehatan reproduksi Kementerian Kesehatan, Wira Hartiti, menegaskan bahwa pemerintah telah memperhatikan pentingnya memajukan pendidikan seks bagi orang-orang dengan disabilitas.

\”Setidaknya, kami sedang mempersiapkan materi (untuk pendidikan seks) terlebih dahulu. Target awal kami adalah sebagaimana sederhana mengedukasi orang-orang dengan disabilitas tentang bagaimana menjaga kebersihan sistem reproduksi mereka,\” katanya.

Pejabat tersebut kemudian mencatat bahwa orang-orang dengan disabilitas lebih rentan terhadap kekerasan.

\”Hal ini menjadi perhatian kami. Kami juga telah merumuskan program khusus pendidikan seks dengan menyiapkan bahan edukasi yang diperlukan dan juga mencoba mengidentifikasi cara terbaik untuk menyampaikannya,\” katanya.

Berita terkait: Kerjasama kunci untuk mewujudkan P5 HAM bagi penyandang disabilitas mental: pejabat

MEMBACA  Aplikasi Kencan Merendahkan Martabat Manusia. Mari Coba Sesuatu yang Baru

Berita terkait: Kementerian Kesehatan memperkuat upaya pemberdayaan penyandang disabilitas

Berita terkait: Kementerian kesehatan mengambil langkah-langkah untuk memberdayakan orang-orang dengan disabilitas

Penerjemah: Rizka K, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024