OJK memblokir 233 pemberi pinjaman online ilegal dalam kurang dari dua bulan tahun 2024

JAKARTA (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memblokir 233 penyedia pinjaman online ilegal dalam periode 1 Januari hingga 13 Februari 2024, sehingga total jumlah penyedia pinjaman semacam itu yang diblokir oleh otoritas menjadi 2.481.

Penyedia ilegal tersebut diblokir oleh Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (PASTI) OJK, menurut kepala eksekutif pengawasan perilaku bisnis jasa keuangan, edukasi, dan pengawasan perlindungan konsumen di OJK, Friderica Widyasari Dewi.

“Dari 1 Januari 2023 hingga 13 Februari 2024, Satuan Tugas PASTI telah menghentikan 3.031 entitas keuangan ilegal, terdiri dari 40 investasi ilegal, dan 2.481 penyedia pinjaman online ilegal,” ujarnya dalam konferensi pers hasil rapat bulan Februari Dewan Komisioner OJK di sini pada hari Senin.

Sementara itu, hingga 26 Februari 2024, jumlah keluhan yang diajukan terhadap penyedia pinjaman online ilegal mencapai 3.121, sementara jumlah keluhan terkait investasi ilegal sebanyak 175.

Untuk memperkuat perlindungan konsumen, selain memblokir entitas ilegal, OJK telah merumuskan ketentuan internal untuk mengawasi perilaku pelaku bisnis jasa keuangan atau pasar, yang melengkapi pengawasan sektoral/prudensial.

Ketentuan tersebut terdiri dari langkah-langkah preventif dan proaktif untuk merespons semua perilaku yang ditunjukkan oleh pelaku bisnis jasa keuangan, sehingga mendukung penerapan prinsip perlindungan konsumen dan masyarakat.

Sebelumnya, Dewi berpendapat bahwa pinjaman online ilegal terus berkembang karena rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat.

Tingkat literasi saat ini terhadap layanan keuangan digital dalam masyarakat dinilai masih tidak memadai untuk merespons tawaran pinjaman online ilegal, terutama terkait informasi yang tersedia melalui telepon.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pinjaman online ilegal didorong oleh munculnya entitas pemberi pinjaman ilegal yang memanfaatkan server asing serta kemudahan dalam mengajukan pinjaman tersebut.

MEMBACA  Mantan pemimpin Peru Alberto Fujimori berencana maju sebagai presiden pada tahun 2026, kata putrinya.

Berita terkait: Masyarakat Indonesia diimbau tetap waspada terhadap penipuan SMS yang berisi tawaran pekerjaan

Berita terkait: Pemberdayaan ekonomi perempuan penting untuk mencegah perangkap pinjaman online

Penerjemah: Imamatul Silfia, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024