Jakarta (ANTARA) – Kementerian Agraria dan Tata Ruang berencana untuk membangun kantor wilayah khusus di Nusantara, Kalimantan Timur, guna memberikan dukungan birokrasi untuk menangani masalah agraria di ibu kota baru. Selama pertemuan koordinasi nasional Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) di Jakarta pada hari Kamis, sekretaris jenderal kementerian, Suyus Windayana, mengatakan bahwa kantor wilayah tersebut akan membantu OIKN dengan memastikan kesesuaian antara rencana kegiatan pemanfaatan ruang dan izin tata ruang (KKPR). “Kami berencana mendirikan kantor wilayah khusus yang didedikasikan untuk membantu OIKN. Kantor ini akan menawarkan semua layanan terkait perencanaan tata ruang, pengadaan lahan, hak atas tanah, dan izin KKPR,” ujarnya. Windayana menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) untuk membahas struktur organisasi kantor wilayah khusus yang direncanakan. “Kami akan membahas struktur organisasi kantor wilayah dengan Kementerian PAN RB. Jadi, kami akan menunggu persetujuan dari kementerian,” ujarnya setelah pertemuan koordinasi. Dia juga mengatakan bahwa hingga 11 Maret, kementerian telah mengeluarkan 19 izin KKPR di Nusantara. Empat dari izin tersebut diberikan kepada Pusat Pengelolaan Jalan Nasional Kalimantan Timur untuk pembangunan jalan akses bandara. Sekretaris jenderal menambahkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengajukan izin KKPR, salah satunya untuk pemanfaatan lahan seluas 569,33 hektar untuk membangun infrastruktur air, termasuk Bendungan Sepaku Semoi. Pertemuan koordinasi nasional OIKN bertujuan untuk menyatukan kementerian dan lembaga yang bertanggung jawab atas pembangunan Nusantara serta pemerintah daerah terkait untuk membahas rencana pembangunan ibu kota, investasi, pengelolaan tata ruang, dan manfaat ekonomi yang diharapkan dari relokasi ibu kota negara. Berita terkait: OIKN akan menjadi pemerintah kota Nusantara pada tahun 2024 Berita terkait: Pemerintah akan menggunakan pendekatan penta-helix untuk mengembangkan pariwisata di Nusantara Copyright © ANTARA 2024
