Kuala Lumpur (ANTARA) – Negara-negara anggota ASEAN menyatakan keprihatinan mereka tentang krisis yang sedang berlangsung di Myanmar pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-58 (AMM) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu.
“Mengenai Myanmar, kami ingin perdamaian di negara tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Sugiono setelah menghadiri AMM ke-58 di Kuala Lumpur pada Rabu.
Dia menginformasikan bahwa selama pertemuan, para menteri luar negeri ASEAN menyatakan keprihatinan untuk Myanmar, yang merupakan anggota ASEAN dan bagian dari keluarga ASEAN.
Masalah terkait krisis Myanmar harus ditangani bersama, dimulai dengan memprioritaskan bantuan yang bisa diberikan oleh sesama anggota ASEAN, tambahnya.
“Bagaimana kita, setiap negara, bisa bantu?” tanyanya.
Sebelumnya, selama pertemuan diplomatik tentang Myanmar di Forum Ekonomi Dunia di Davos-Klosters, Swiss, pada Januari 2025, Sugiono mengatakan bahwa Indonesia terus mendorong dialog untuk menemukan solusi atas krisis politik di Myanmar, yang memicu krisis kemanusiaan di negara itu.
“Indonesia selalu berkomitmen untuk mendukung terciptanya situasi yang kondusif dan ruang aman untuk dialog di Myanmar,” ujarnya.
Sugiono juga menyatakan kekhawatiran bahwa konflik internal yang berkepanjangan di negara tersebut, dipicu oleh kudeta militer 2021, telah membawa ancaman bagi kawasan yang lebih luas akibat penyebaran kejahatan lintas negara dan produksi opium di Myanmar.
Berita terkait: ASEAN harus jadi magnet investasi berkelanjutan: Menlu
Berita terkait: Tidak ada diskusi detail soal tarif Trump di AMM ke-58: menteri
Berita terkait: Indonesia tekankan peran ASEAN jaga zona bebas nuklir
Penerjemah: Rangga Pandu Asmara Jingga, Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025