Narapidana Lapas Cipinang Jalankan Bisnis Prostitusi Online dari Balik Jeruji, Kalapas Segera Bertindak

Sabtu, 19 Juli 2025 – 22:30 WIB

Jakarta, VIVA – Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, menyatakan lembaganya mendukung penuh upaya pengungkapan kasus open BO yang dilakukan Direktorat Siber Polda Metro Jaya. Kasus ini melibatkan AN, seorang warga binaan (napi) yang mengendalikan praktik prostitusi dari balik jeruji besi.

Baca Juga:
Kunjungi Lapas Purwokerto, Andy F Noya Terkesan dengan Hasil Karya Napi

Wachid menjelaskan, pada 15 Juli 2025, petugas Lapas Cipinang mendapat informasi bahwa AN terlibat dalam open BO. Setelah itu, petugas Lapas bersama Polda Metro Jaya melakukan razia di kamar AN dan menemukan alat komunikasi miliknya.

Ilustrasi napi di penjara.

Baca Juga:
Wanita Open BO Dibunuh Pelanggannya di Kamar Hotel Semarang, Alasannya Tak Puas

AN lalu dimasukkan ke sel dan diperiksa lebih lanjut oleh Polda Metro Jaya. Alat komunikasinya juga disita dan diserahkan ke petugas Lapas.

Wachid menegaskan, Lapas Cipinang akan terus bekerja sama dengan polisi untuk mengungkap kejahatan, terutama yang melibatkan warga binaan. Mereka juga akan menyelidiki bagaimana AN bisa memiliki ponsel di dalam sel.

“Kami akan investigasi kenapa hape itu bisa masuk. Jika ada petugas yang terlibat, kami akan beri sanksi tegas,” ujarnya.

Narapidana yang menyelundupkan barang terlarang bisa kehilangan hak remisi atau bahkan dipindahkan ke lapas dengan pengamanan ekstra ketat.

Lapas Cipinang rutin melakukan razia barang terlarang seperti HP, senjata tajam, dan narkoba. Mereka juga sering sosialisasi ke warga binaan tentang larangan membawa barang haram, baik lewat langsung, spanduk, maupun pengumuman lewat pengeras suara.

“Intinya, Lapas Cipinang terus berupaya mencegah lewat razia dan sosialisasi,” kata Wachid.

Halaman Selanjutnya
“Kami akan investigasi kenapa hape itu bisa masuk. Jika ada petugas yang terlibat, kami akan beri sanksi tegas,” tuturnya.

MEMBACA  Bank Sentral AS memotong suku bunga lebih dari yang diharapkan. Lalu apa? | Berita Bisnis dan Ekonomi