Naik Motor Tinggi: Lebih Baik Potong Jok atau Turunkan Suspensi?

Sabtu, 9 Agustus 2025 – 13:34 WIB

Jakarta, VIVA – Bagi pengendara yang badannya pendek, naik motor dengan jok tinggi bisa bikin susah. Ini bisa pengaruhi rasa percaya diri dan keamanan waktu berkendara.

Baca Juga:
Detik-detik Mengerikan 2 Orang Tewas Terlindas Truk di Ancol, Sopir Langsung Kabur

Umumnya, ada dua cara utamah buat ngatasi motor tinggi: motong jok atau turunin suspensi. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan yang harus dipikir baik-baik.

Motong jok artinya kurangi tebal busa biar posisi duduk lebih rendah. Selain lebih murah, cara ini gak terlalu pengaruhi handling motor.

Baca Juga:
Merry Riana Buka Suara Usai Saham MERI Disuspensi BEI: Murni Euforia Pasar

Tapi, kalo jok terlalu tipis bisa kurang nyaman, apalagi buat perjalanan jauh. Jok yang keras atau sempit bisa bikin pegel pinggul.

Sebaliknya, turunin suspensi bisa bikin motor lebih rendah secara signifikan. Tapi, ini bisa pengaruhi kestabilan waktu belok atau manuver cepat.

Baca Juga:
Mulai Tahun Depan Motor Bensin Dilarang Masuk Pusat Kota

Menurut VIVA Otomotif dari Slashgear, Sabtu 9 Agustus 2025, turunin suspensi belakang lewat atur preload bisa dilakukan tanpa ganti komponen. Tapi kalo mau lebih rendah lagi, biasanya butuh linkage kit atau modifikasi tabung depan, yang lebih mahal.

Masalah lain kalo suspensi diturunin adalah motor bisa gesek aspal waktu lewat polisi tidur atau jalan rusak. Clearance motor bisa berkurang banyak kalo gak hati-hati.

Kalo belum siap modif motor, bisa pakai solusi simpel kayak sepatu riding dengan sol tebal. Dengan teknik berkendara yang benar, motor tinggi tetap bisa dikendalikan tanpa modif besar-besaran.

KPK Klarifikasi soal Ridwan Kamil Diduga Samarkan Aset Kendaraan Atas Nama Ajudan
KPK sedang menyelidiki asal-usul kendaraan yang disita dari rumah Ridwan Kamil.
VIVA.co.id
27 Juli 2025

MEMBACA  Jerman membutuhkan tentara yang lebih besar, kata kepala pertahanan parlemen