Pemimpin Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menegaskan sikap Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Dia juga mengatakan Indonesia bersyukur karena dukungan untuk Palestina semakin meningkat. Hingga Juni 2024, 145 negara dari 193 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara. “Dukungan yang meningkat juga datang dari negara-negara Eropa, di mana 12 dari 27 negara Eropa telah mengakui negara Palestina,” katanya setelah bertemu mantan Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh di sini pada hari Minggu.
Soesatyo mencatat bahwa Indonesia secara konsisten mengadvokasi diplomasi parlemen untuk mendorong pengakuan kedaulatan Palestina oleh negara-negara Asia, khususnya ASEAN (Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara). Pada Juli 2024, Indonesia dan Malaysia menginisiasi pembentukan Forum Parlemen Asia Tenggara untuk Kemerdekaan Palestina.
Sementara itu, dalam forum multilateral, Palestina telah diakui secara resmi sebagai negara pengamat non-anggota PBB melalui resolusi Majelis Umum PBB sejak 2012, dengan Indonesia sebagai salah satu sponsor. “Hal ini menunjukkan makna simbolis dan strategis bagi Palestina, sebagai pengakuan internasional atas eksistensi negara Palestina. Sejak 30 September 2015, bendera Palestina juga secara resmi berkibar di Markas Besar PBB di New York, berkat dukungan sebagian besar negara anggota PBB, termasuk Indonesia,” ujar pemimpin tersebut.
Dia menyebutkan bahwa upaya melalui forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga dilakukan oleh Indonesia untuk mengakhiri agresi militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Pada 11 November 2023, Presiden Joko Widodo menghadiri KTT Luar Biasa Gabungan Liga Arab-OKI di Riyadh, setuju pada resolusi yang meliputi desakan bantuan kemanusiaan segera, mendorong penyelidikan terhadap tindakan Israel, dan memberikan mandat kepada menteri luar negeri Indonesia sebagai salah satu utusan khusus Komisi Liga Arab-OKI untuk memulai proses perdamaian.
Sebagai tindak lanjut dari KTT tersebut, para utusan khusus melakukan kunjungan diplomatik ke Negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB pada 20-22 November 2023, termasuk Tiongkok, Rusia, Inggris, dan Prancis. “Mereka juga bertemu dengan sejumlah pemimpin tinggi organisasi internasional seperti Sekretaris Jenderal PBB, Direktur Jenderal WHO, Presiden ICRC, dan Komisaris Tinggi HAM,” ujar Soesatyo.
Pada 5 Maret 2024, Indonesia berpartisipasi dalam Konferensi Menteri Luar Negeri Luar Biasa OKI dan berhasil mendorong kelanjutan bantuan pendanaan PBB untuk pengungsi Palestina di Timur Tengah, mendukung gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional yang diajukan oleh Afrika Selatan, dan menggalang dukungan internasional untuk keanggotaan Palestina di PBB. Dia menekankan bahwa seluruh rakyat Indonesia berharap konflik di Palestina berakhir dan Palestina mencapai kedaulatan penuh dengan pembangunan di semua bidang.
Hadiri pertemuan tersebut Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Alshun dan Departemen Hubungan Internasional Kelompok Fatah Palestina Zayoud Faraj. Berita terkait: Indonesia menegaskan dukungan yang tak berbelit-belit untuk kemerdekaan Palestina Berita terkait: Indonesia mengumpulkan Rp767 juta untuk Palestina pada malam solidaritas Translator: Genta Tenri M, Resinta Sulistiyandari Editor: Tia Mutiasari Hak cipta © ANTARA 2024