MPR menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran pendidikan inklusif

Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lestari Moerdijat, menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pendidikan inklusif sebagai bagian dari upaya untuk mewujudkan layanan pendidikan yang merata untuk semua.

“Stigma negatif seputar layanan pendidikan inklusif adalah tantangan yang harus direspons dengan upaya konkret dari semua pihak terkait,” ujarnya dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis di sini pada Jumat.

Menurut Moerdijat, penyebaran informasi tentang pentingnya pendidikan inklusif perlu dilakukan secara konsisten untuk mengatasi stigma di masyarakat.

Dia juga menekankan perlunya meningkatkan kompetensi guru dalam menerapkan metode pengajaran inklusif untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa.

Untuk mencapai tujuan ini, katanya, penting untuk memberikan pelatihan kepada guru, terutama secara konsisten mengintegrasikan materi untuk siswa dengan disabilitas dan pendidikan inklusif ke dalam kurikulum sekolah.

Moerdijat menyatakan harapannya bahwa melalui kesiapan guru dan pemahaman masyarakat yang lebih baik, pendidikan inklusif dapat diterapkan secara optimal di negara ini.

“Implementasi pendidikan inklusif yang lebih luas diharapkan dapat mendukung terwujudnya layanan pendidikan yang lebih merata bagi setiap warga negara,” kata wakil ketua MPR tersebut.

Sebelumnya pada Selasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menyoroti bahwa stigma masih menjadi tantangan dalam mewujudkan pendidikan anak usia dini inklusif.

Direktur guru pendidikan anak usia dini di kementerian, Suparto, mengatakan bahwa lebih dari 36 ribu lembaga pendidikan telah berkomitmen untuk menyediakan pendidikan inklusif meskipun menghadapi tantangan, termasuk stigma negatif.

Tantangan lain adalah pengetahuan dan pengalaman terbatas para guru pendidikan anak usia dini mengenai pendidikan inklusif, tambahnya.

Berita terkait: Stigma masih menghambat upaya pendidikan inklusif: kementerian

Berita terkait: MPR menyerukan percepatan upaya mencapai pendidikan inklusif

MEMBACA  Anda dapat meningkatkan PC lama Anda ke Windows 11 - bahkan jika Microsoft mengatakan itu 'tidak kompatibel'. Begini caranya

Berita terkait: Modul inklusif dirancang untuk kesetaraan pendidikan: Kementerian

Translator: Melalusa Susthira, Raka Adji
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar