MPR mendesak tindakan serius untuk mencegah kekerasan terhadap anak-anak

Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat menyoroti bahwa upaya untuk mencegah kekerasan terhadap anak memerlukan tindakan serius dari semua pihak, karena kasus kekerasan masih cukup tinggi di Indonesia.

Menurutnya, berbagai upaya pencegahan kekerasan terhadap anak harus terus ditingkatkan melalui kebijakan yang lengkap dan terintegrasi di tingkat pusat dan daerah.

“Kekerasan terhadap anak membutuhkan seriusnya semua pihak dalam upaya preventif, pelaksanaan beberapa kebijakan, dan kesiapan pejabat dan masyarakat dalam menanggapi kasus kekerasan,” katanya dalam pernyataan MPR yang diterima di sini pada Sabtu.

Berdasarkan data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA), dari Januari hingga November 2023, sekitar 15.120 kasus kekerasan terhadap anak tercatat, dengan 12.158 korban perempuan dan 4.691 korban laki-laki.

Ia mencatat bahwa sebagian besar korban yang tercatat selama periode 2019 hingga 2023 telah mengalami kekerasan seksual.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kejahatan Kekerasan Seksual telah mewajibkan pembentukan unit layanan teknis regional untuk perlindungan perempuan dan anak. Hingga saat ini, unit-unit tersebut telah terbentuk di 34 dari 38 provinsi di Indonesia.

Moerdijat berpendapat bahwa beberapa kebijakan dan hukum terkait pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak dan perempuan harus diimplementasikan secara maksimal.

Ia juga menekankan bahwa aparat penegak hukum dan masyarakat umum harus terus mendapatkan pendidikan, agar mereka mampu menerapkan kebijakan yang ada untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Wakil ketua MPR ini menegaskan bahwa anak-anak memerlukan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal, baik secara fisik maupun mental, agar mereka dapat menjadi generasi yang kuat dan kompetitif di masa depan.

MEMBACA  DPR mengusulkan pembentukan komite untuk mengawasi asupan gula, garam, dan lemak

Oleh karena itu, Moerdijat berharap agar pemerintah pusat dan daerah terus memperkuat komitmen mereka dalam mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan untuk mewujudkan generasi masa depan yang lebih baik.

Berita terkait: Sinergi pusat-daerah penting untuk melindungi perempuan, anak: menteri

Berita terkait: Kementerian soroti pentingnya perlindungan anak di dunia maya

Penerjemah: Agatha Olivia, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2024