Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat mendukung redistribusi guru untuk mewujudkan pemerataan guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Redistribusi guru di tanah air merupakan langkah startegis untuk mempercepat peningkatan mutu pendidikan nasional,” ujarnya dalam pernyataan tertulisnya pada Kamis.
Berdasarkan catatan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, untuk tahun ajaran 2024-2025, jumlah guru di seluruh Indonesia mencapai 4,21 juta orang. Angka ini mencakup guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah kebutuhan khusus, yang beroperasi di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementerian Agama.
Data Pokok Pendidikan (Dapodik) mencatat hingga Desember 2024, Indonesia masih menghadapi kekurangan sekitar 374.000 guru di berbagai sekolah negeri. Sebaliknya, terdapat kelebihan 62.764 guru PNS dan 166.618 guru non-PNS untuk mata pelajaran tertentu. Akibatnya, jumlah guru yang ada tidak berdampak maksimal bagi peningkatan kualitas pendidikan secara nasional.
Dalam kaitan ini, Moerdijat mendorong setiap daerah untuk segera memperbarui data kebutuhan guru di wilayah masing-masing, yang akan menjadi dasar redistribusi guru. Ia juga menyampaikan harapan agar sosialisasi mengenai redistribusi guru dilakukan secara luas untuk mendorong para pemangku kepentingan di daerah melaksanakan kebijakan tersebut dengan tepat.
Wakil Ketua MPR itu juga menyerukan dukungan semua pihak terhadap inisiatif pemerintah dalam redistribusi guru guna mewujudkan layanan pendidikan nasional yang merata dan berkualitas, yang mampu menghasilkan generasi penerus yang berdaya saing global.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebelumnya telah menyatakan bahwa tahun 2026 akan menjadi awal dimulainya redistribusi guru PNS dan penguatan pendidikan inklusif di satuan pendidikan penyelenggara masyarakat.