Momen Tahun Baru Imlek untuk merayakan keragaman: Ketua DPR

Puan Maharani, Ketua DPR, mendorong masyarakat Indonesia untuk menggunakan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili sebagai kesempatan untuk memperkuat toleransi dan persaudaraan di tengah keragaman etnis dan agama. Dalam sebuah pernyataan yang dikutip di sini pada hari Rabu, Maharani menekankan bahwa memupuk solidaritas dan kebersamaan sangat penting bagi masyarakat Indonesia, yang mewakili bangsa yang beragam, untuk memperkuat integritas nasional mereka. “Melalui solidaritas, kerjasama, dan kebersamaan, kita dapat mengatasi tantangan dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi semua orang Indonesia,” tegasnya. Dia menyatakan keyakinannya bahwa Tahun Baru Imlek menjadi sumber inspirasi untuk peningkatan diri dan empati yang lebih besar dalam masyarakat. Maharani menyoroti motto nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yang telah memungkinkan bangsa ini berkembang meskipun perbedaan etnis, budaya, dan agama. “Motto ini mencerminkan eksistensi Indonesia sebagai satu bangsa yang bersatu di tengah keragaman,” tegasnya. Dia juga mencatat bahwa sejak pendirian Indonesia, pemerintah telah mengakui pentingnya mempertahankan keragaman, dengan mengutip Surat Keputusan Pemerintah No. 2/OEM-1946 tentang hari-hari libur agama yang diterbitkan oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno. Selain itu, pada tahun 2002, Megawati Soekarnoputri, presiden kelima, mengeluarkan dekrit yang menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional. “Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili bagi komunitas Tionghoa dan Konghucu. Mari kita sambut Tahun Ular Kayu ini dengan tekad untuk pertumbuhan dan perkembangan. Semoga semua keinginan kita akan terwujud tahun ini,” ujarnya. Anggota parlemen juga mengungkapkan harapannya bahwa tahun baru akan membawa kemakmuran bagi semua warga.

MEMBACA  Penurunan kesuburan total menurunkan rasio ketergantungan: BKKBN