Selasa, 18 Juni 2024 – 23:48 WIB
Peta wilayah Laut China Selatan (LCS). Ilustrasi: The Economist
jpnn.com – Petugas Penjaga Pantai China (CCG) pada Senin memblokir, menaiki, dan menggeledah kapal Filipina yang masuk ke perairan dekat Ren’ai, terumbu karang yang tenggelam di Kepulauan Spratly, Laut China Selatan, lapor media pemerintah.
Kapal tersebut kemudian “diusir secara paksa” dari lokasi sengketa di mana kapal tersebut “berusaha mengirim material ke kapal perangnya yang berlabuh secara ilegal,” kata CCG.
Sebelumnya pada Senin, CCG mengatakan kapal Filipina “menerobos” ke perairan dekat Ren’ai pada pukul 05.59 pagi waktu China (04.59 WIB). Tindakan tersebut menyebabkan tabrakan ringan, yang mana menjadi tanggung jawab Filipina,” sebut CCG.
Ini pertama kalinya sejak CCG menerapkan aturan baru mengenai keterlibatan di laut luas yang disengketakan pada Sabtu dan menjadi eskalasi terbaru antara Beijing dengan Manila.
Berdasarkan pedoman baru, China dapat menahan mereka yang diduga melakukan pelanggaran hingga 60 hari.
CCG mengatakan kapal Filipina mengabaikan peringatan keras berulang kali dari pihak China dan secara sengaja dan membahayakan mendekati kapal-kapal China yang berlayar dengan normal di perairan Ren’ai Jiao yang berdekatan.
Kapal Filipina itu sedang menjalankan misi pasokan ke kapal perang era Perang Dunia II BRP Sierra Madre, yang berlabuh di perairan dangkal yang diklaim oleh Beijing dan Manila.
Sementara Beijing menuduh Manila “melanggar” Peraturan Internasional untuk Pencegahan Tabrakan di Laut, Manila menyebut klaim China “menipu dan menyesatkan.”
Petugas Penjaga Pantai China (CCG) pada Senin memblokir, menaiki, dan menggeledah kapal Filipina yang masuk ke perairan dekat Ren’ai,
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News