Mesir Kerahkan Ribuan Pasukan ke Sinai, Minta Bantu AS Cegah Ancaman

loading…

Mesir kirim ribuan pasukan ke Gurun Sinai. Foto/X/@IranObserver0

KAIRO – Mesir menyatakan bahwa penempatan militernya di Semenanjung Sinai punya tujuan untuk mengamankan perbatasan nasional dan sesuai dengan perjanjian damai tahun 1979 sama Israel. Langkah Mesir ini bikin Zionis takut.

Sebuah pernyataan keluar setelah situs berita AS, Axios, melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta pemerintahan Trump untuk menekan Mesir supaya mengurangi penumpukan militer di Sinai. Para pejabat Israel bilang penumpukan itu melanggar perjanjian damai.

“Pasukan yang ada di Sinai terutama bertujuan untuk mengamankan perbatasan Mesir dari segala risiko, termasuk terorisme dan penyelundupan, dan ini dilakukan setelah berkoordinasi dulu dengan pihak-pihak dalam perjanjian damai,” kata Dinas Informasi Negara Mesir (SIS) dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu.

Mereka nambahin bahwa Mesir tidak pernah melanggar perjanjian atau kesepakatan apapun dalam sejarahnya dan tetap berkomitmen penuh untuk menjaga perjanjian damai itu.

Mengutip seorang pejabat AS dan dua pejabat Israel, Axios melaporkan bahwa Netanyahu kasih tau ke Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, dalam pertemuan mereka hari Senin di Yerusalem, daftar kegiatan Mesir di Sinai yang dia klaim secara substansial melanggar perjanjian damai, di mana AS jadi penjamin.

Perjanjian Camp David antara Mesir dan Israel ditandatangani di Washington oleh Presiden Mesir waktu itu, Anwar Sadat, dan Perdana Menteri Israel waktu itu, Menachem Begin.

Semenanjung Sinai dibagi berdasarkan perjanjian itu jadi zona militer yang ditentuin dengan batasan yang beda-beda terkait pasukan dan persenjataan untuk Mesir dan Israel.

Mesir juga tegaskan lagi penolakannya terhadap segala upaya perluasan operasi militer di Jalur Gaza atau pengusiran warga Palestina dari tanah mereka.

MEMBACA  Ancaman Tata Steel untuk Menutup Pabrik Pengecoran Port Talbot Lebih Awal karena Mogok