Merancang Layanan Water Taxi dari Bandara Ngurah Rai ke Sanur dan Nusa Penida

Bali, VIVA – Kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Pulau Dewata sebagai destinasi dunia terus meningkat. Terus meningkatnya pendatang ke Bali juga berkontribusi pada kepadatan arus lalu lintas di beberapa titik di Pulau Seribu Pura ini.

Untuk mengurai kemacetan, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya meningkatkan dan memperbaiki fasilitas transportasi. Salah satunya yakni transportasi laut melalui layanan Water Taxi atau taksi air.

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan, salah satu cara termudah bagi para wisatawan baik turis asing maupun lokal untuk menuju ke destinasi wisata selain menggunakan jalur darat, juga bisa melewati jalur laut melalui layanan water taxi.

Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, para wisatawan bisa memanfaatkan layanan ini untuk langsung ke Sanur, Seminyak, Kuta, dan Nusa Penida.

“Jalur ini lebih singkat dari yang selama ini, misalnya, ketika para turis yang ke Nusa Penida harus menyeberang dengan speed boat dari Pelabuhan Sanur,” jelas Menhub Dudy Purwagandhi dikutip dari Instagram @kemenhub151, Jumat, 3 Januari 2025 lalu.

Untuk itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi telah meminta Dirjen Perhubungan Laut mengkaji layanan water taxi ini dari Bandara Ngurah Rai langsung ke Sanur, Seminyak, Kuta, dan Nusa Penida.

Sebelumnya Giri Prasta yang terpilih sebagai calon Wakil Gubernur Bali juga mengungkapkan untuk mengatasi kemacetan di Bali, selain pembangunan MRT, salah satu langkah yang akan dilakukan pemerintah Bali, dengan membangun tol laut. Kebutuhan infrastruktur itu akan dikerjakan antara bulan Januari atau Februari 2025.

Konsep transportasi dengan layanan tol laut yang hanya mengantarkan wisatawan melalui transportasi laut dengan menggunakan armada kapal.

“Dengan begitu akan mampu mengatasi kemacetan yang ada di Bali, khususnya wilayah Bali Selatan,” kata Giri Prasta, Jumat, 13 Desember 2024 lalu.

MEMBACA  Mahfud MD Mengenang Pesan Gus Dur Mengenai Penegakan Hukum

Dijelaskan, untuk tempat sandar armada kapal hanya akan dibangun stop over atau titik persinggahan. Selanjutnya, armada kapal itu akan mengantarkan wisatawan sampai ke hotel atau wilayah tujuan lainnya.

Untuk mengatasi situasi kemacetan lalu lintas menurutnya, tidak bisa dilakukan dengan melebarkan jalan eksisting. Yang bisa diupayakan hanya membangun shortcut.

“Astungkara di bulan Januari-Februari sudah mulai jalan, kita kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengadaan armada kapal,” jelasnya.

Untuk membangun tol laut pemerintah akan menggandeng Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP).

“Kita berbicara yang sekarang ini yang pertama dari Bandara sampai ke Canggu, Bandara ke Nusa Dua,” tambah Giri Prasta.

Sebelumnya, beberapa wisatawan juga telah menggunakan jukung dengan rute Canggu – Uluwatu yakni ke Pantai Padang-Padang. Armada laut yang dikembangkan oleh perusahaan tiket yang diberi lenel Go Boat ini memberikan layanan pemyeberangan antar obejk wisata laut di Bali.

Halaman Selanjutnya

Source : ANTARA FOTO/Wira Suryantala