Sabtu, 29 Maret 2025 – 00:24 WIB
Jakarta, VIVA – Kesenjangan antara perempuan dan laki-laki di Indonesia diketahui masih cukup tinggi. Diungkap Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Perekonomian, Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Pemerintah Daerah Wilayah I Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Eni Widayanti, S.E., M.P.P., M.S.E., berdasarkan data Indeks Pembangunan Gender KemenPPPA, aspek ekonomi pada perempuan dan laki-laki masih mengalami kesenjangan.
Eni memaparkan dalam 10 tahun terakhir kesenjangan tingkat partisipasi angkatan kerja antara perempuan dengan laki-laki adalah sekitar 30 persen di mana perempuan 50 persen sedangkan laki-laki 80 persen.
Namun menariknya, salah satu perusahaan multinasional, Nestle Indonesia tercatat bahwa hingga saat ini sekitar sekitar 44 persen posisi manajerial diduduki oleh perempuan. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menciptakan peluang yang setara bagi semua talenta.
Tak hanya itu saja pihak perusahaan juga menghadirkan berbagai kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan kesejahteraan karyawan, antara lain memperpanjang cuti melahirkan hingga 7,5 bulan bagi ibu dan 4 minggu untuk ayah.
Perusahaan juga menyediakan pop-up daycare agar ibu bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga untuk mendorong produktivitas, serta menyediakan ruang khusus ibu di kantor, pabrik, hingga kantor pusat distribusi.
Tak sampai di situ pihak perusahaan juga berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif dengan menerapkan kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosional karyawan, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.
Adapun upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah menekankan kebijakan anti pelecehan seksual, memberikan dukungan perlindungan penuh kepada karyawan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
“Nestle Indonesia memberikan contoh yang sangat baik dalam hal pemberdayaan dan perlindungan perempuan. Kami berharap Nestlé terus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan perempuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang eksponensial. Kami juga berharap agar perusahaan ini dapat menjadi champion dan mentor bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk mendukung perempuan di dunia kerja,” lanjut Eni.
Sementara itu, Presiden Direktur Nestle Indonesia, Samer Chedid mengungkap bahwa pihaknya senantiasa berkomitmen dalam mendukung kesetaraan gender dan keberagaman guna menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif, sehingga setiap talenta dapat memaksimalkan potensi terbaiknya.
“Kami mendukung dan merayakan peran perempuan setiap hari, bukan hanya di momen spesial seperti hari ini, tetapi pada keseluruhan dari nilai-nilai kami. Hari ini mengingatkan kita akan sejauh mana langkah yang telah ditempuh, sekaligus tantangan yang masih harus dihadapi untuk mencapai kesetaraan gender. Kami 100 persen pro dan berkomitmen penuh untuk mendukung talenta lokal, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, serta berkontribusi bagi pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia,” ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 juga membagikan perjalanan karirnya sebagai atlet bulu tangkis yang dimulai sejak usia lima tahun. Greysia juga membagikan bahwa ada banyak aspek yang dapat mendorong perempuan untuk memaksimalkan potensinya.
“Salah satunya adalah support system, yaitu orang tua, teman, society, dan tempat kerja. Untuk itu, saya sangat terharu dan bangga ketika tahu bahwa Nestlé memberikan yang terbaik untuk perempuan untuk bisa berkarya dan berkarir. Hal itu lah yang membuat kami sebagai perempuan di Indonesia bisa achieve sesuatu yang lebih besar dari yang kita pikirkan,” lanjut Greysia.
Halaman Selanjutnya
Adapun upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah menekankan kebijakan anti pelecehan seksual, memberikan dukungan perlindungan penuh kepada karyawan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.