Jumat, 5 Januari 2024 – 01:06 WIB
Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional atau TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyatakan bahwa pemilihan presiden, Pilpres 2024 satu putaran, menjadi suatu keharusan. Budiman menjelaskan, hal ini dikarenakan adanya ketidakpastian kondisi geopolitik global pada tahun 2024.
Baca Juga :
Budiman Sudjatmiko Ungkap ‘Senjata’ Ampuh yang Bikin Prabowo Bakal Bersinar di Debat Pilpres Ketiga
Budiman mengatakan bahwa beberapa negara besar saat ini juga sedang mengadakan pemilihan umum (pemilu) yang berpotensi memengaruhi geopolitik dunia. Meskipun demikian, Budiman menyebut bahwa kondisi dan masa depan Indonesia di dunia internasional akan menjadi pasti jika dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Menurutnya, pengalaman yang dimiliki Prabowo juga dapat mengantisipasi berbagai potensi gangguan keamanan di Indonesia.
Baca Juga :
Prediksi Jusuf Kalla Pilpres 2024 Bisa Satu Putaran atau Tidak
“Kita juga harus tahu di dunia ada puluhan negara yang akan menyelenggarakan pemilu, ada Pemilu Taiwan, Pemilu Rusia, Pemilu Amerika, Inggris, dan India. Oleh karena itu, kita tidak boleh meraba-raba dengan ketidakpastian. Maka, Pak Prabowo memiliki pengalaman itu,” jelas Budiman, dalam acara Ngobrol Bareng (Ngobar) Biru Ceria-02 ‘Spirit Perjuangan Pilpres Sekali Putaran’, di Rumah Besar Relawan Prabowo-Gibran, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan bahwa anggaran negara bisa dihemat sebesar Rp 27 triliun jika Pilpres 2024 dilakukan dalam satu putaran. Anggaran tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Baca Juga :
TKN Minta TKD Kepri Cabut Laporan Polisi Atas Bawaslu Batam Gegara Copot Paksa Baliho
“Data yang saya dapatkan, anggaran yang bisa dihemat sebesar Rp 27 triliun. Anggaran tersebut dapat digunakan untuk subsidi pendidikan, subsidi pupuk, dan lainnya,” jelas Qodari.
Menurut Qodari, pilpres satu putaran akan berdampak positif bagi bangsa Indonesia. Terlebih lagi, hasil survei menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto – Gibran Rakabuing Raka unggul jauh dari dua pasangan calon presiden lainnya.
“Untuk mencapai satu putaran, kita hanya perlu menggeser 5 persen. Namun, kita harus waspada terhadap provokasi dan tidak memberikannya perhatian,” kata Qodari.
Halaman Selanjutnya
“Untuk mencapai satu putaran, kita hanya perlu menggeser 5 persen. Namun, kita harus waspada terhadap provokasi dan tidak memberikannya perhatian,” kata Qodari.