Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah sedang menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan tentang langkah-langkah COVID-19, seperti pembatasan, menyusul kenaikan kasus di beberapa negara.
“Kami masih menunggu petunjuk dari Kementerian Kesehatan,” ujar Staf Khusus Komunikasi dan Informasi Publik kementerian, Herzaky Mahendra Putra, pada Rabu.
Saat ini belum ada informasi rinci tentang perkembangan kasus. Namun, masyarakat diminta tetap waspada mengingat kenaikan kasus terbaru.
Putra mengatakan situasi COVID-19 sekarang mirip dengan penyakit lain, tapi tidak boleh dianggap remeh. Dia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes, Murti Utami, menyatakan bahwa terkait lonjakan COVID-19 di beberapa wilayah Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura, pemangku kepentingan dalam negeri dan unit kesehatan harus melakukan beberapa upaya.
Berita terkait: Indonesia siapkan fasilitas kesehatan menyusul kemunculan kembali kasus COVID-19
Mereka harus memantau perkembangan global dan informasi terkait COVID-19 melalui saluran resmi pemerintah dan WHO.
Mereka juga perlu meningkatkan peringatan dini dengan memantau tren kasus ILI/SARI/pneumonia/COVID-19 melalui laporan rutin dalam Sistem Kewaspadaan dan Respon Dini (SKDR).
Selain itu, mereka harus promosikan gaya hidup sehat dan kesadaran protokol COVID-19, seperti hidup bersih, cuci tangan pakai air mengalir, serta menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa mengakui adanya peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia.
Pada Rabu, kementeriannya mengumumkan kesiapan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi potensi kenaikan COVID-19 setelah terdeteksinya tujuh kasus baru pada minggu ke-22 tahun ini.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa tingkat positfitas tertinggi pada 2025 tercatat di minggu ke-19 sebesar 3,62 persen.
Berita terkait: Pemerintah keluarkan peringatan menyusul lonjakan kasus COVID-19 di Asia
Penerjemah: Ahmad Muzdaffar, Resinta Sulistiyandari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025