Menuju Ramadan, Penjabat Gubernur Jawa Tengah Sebut Campur Tangan Empat Komoditas

Rabu, 06 Maret 2024 – 18:35 WIB

Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. FOTO: Humas Pemprov Jateng.

jateng.jpnn.com, SEMARANG – Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengungkapkan bahwa ada empat komoditas yang perlu diintervensi menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

Nana menyampaikan hal tersebut dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng Semester I 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3). “Penting bagi kita untuk memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dengan harga yang terjangkau,” kata Nana mengimbau seluruh kepala daerah untuk memastikan ketersediaan pangan.

Inflasi Jateng pada Februari 2024 secara month to month (MtM) mencapai 0,57 persen. Kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir menjadi penyebab inflasi bulanan yang cukup tinggi.

Inflasi secara year on year (YoY) mencapai 2,98 persen. Nana menekankan pentingnya menekan kondisi inflasi menjelang Ramadan agar tidak melonjak tinggi oleh semua pihak terkait.

Beberapa isu yang perlu diwaspadai menjelang Ramadan, termasuk tren kenaikan harga beras. Hingga 1 Maret 2024, harga beras medium di Jateng mencapai Rp 15.000 atau 37 persen di atas harga acuan pembeli (HAP).

Selain itu, kenaikan harga sejumlah komoditas sembako juga terjadi akibat meningkatnya permintaan. Ada empat komoditas yang perlu mendapat intervensi, yaitu beras medium di atas HAP, beras premium dengan harga 20,9 persen di atas HAP, cabai merah besar yang harganya 62,6 persen di atas HAP, dan gula pasir yang harganya 26,2 persen di atas HAP.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana menekankan pentingnya intervensi terhadap empat komoditas tersebut menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 Hijriah.

MEMBACA  5 Fakta Tentang Kota Beirut, Ibukota Lebanon yang Disebut "Paris-nya Timur Tengah"