Jakarta (ANTARA) – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan bahwa kolaborasi strategis antara pemerintah dan pelaku bisnis adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
"Kita butuh kerjasama nyata dengan pelaku bisnis yang sudah mengalami pasang surut di dunia usaha. Pengalaman ini diperlukan agar kita bisa bekerja bersama untuk mengembangkan UMKM Indonesia," katanya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menteri itu juga menyoroti tiga isu penting yang jadi fokus pemerintah:
- Mempercepat perizinan dan sertifikasi
- Memperbaiki akses pembiayaan
- Memperluas akses pasar, termasuk ekspor.
Soal sertifikasi halal, Abdurrahman menegaskan kementeriannya mendorong proses lebih cepat agar UMKM bisa mendapat status legal dengan cepat, yang akan tingkatkan daya saing mereka di pasar domestik dan global.
Untuk pembiayaan, selain dukungan skema formal pemerintah, dia juga membuka peluang bagi asosiasi bisnis seperti Apindo untuk jadi mitra langsung UMKM.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) juga disebutnya sebagai peluang besar bagi pengusaha UMKM untuk masuk ke rantai pasok program ini. Menurutnya, program ini bisa dorong UMKM di berbagai daerah untuk menyediakan bahan pangan berkualitas.
Dia juga tekankan pentingnya membuka akses pasar ekspor untuk UMKM, tanpa abaikan kualitas dan keberlanjutan pasokan.
Sementara itu, Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani sebut kolaborasi semua pihak, termasuk pelaku bisnis dan UMKM, penting untuk hadapi tantangan saat ini.
Kamdani jelaskan bahwa Apindo UMKM Merdeka adalah program untuk berdayakan pelaku UMKM dan mahasiswa di 17 provinsi.
"Tujuannya untuk dorong peran UMKM di dunia bisnis dan diplomasi ekonomi global, perluas partisipasi ekspor, serta integrasikan UMKM dalam rantai pasok nasional lewat kolaborasi," ujarnya.
Penerjemah: Arnidhya Nur, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025