Jakarta (ANTARA) – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menekankan peran penting dari pameran seni dalam memperkuat nilai ekonomi kreatif.
Menurut dia, pameran seni yang menampilkan inovasi dan kreativitas dalam karya seperti lukisan sangat penting untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.
"Pameran seni tidak hanya menampilkan estetika, tetapi juga merupakan upaya untuk memperkuat nilai ekonomi," ujarnya dalam pameran seni "Art for Peace and A Better Future" di Jakarta, Sabtu (6 September).
Dia menyatakan optimisme bahwa ekosistem pameran seni di Indonesia akan terus dikuatkan sebagai instrumen diplomasi budaya dan pendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, pameran seni adalah wujud dari ekonomi yang kreatif, inovatif, inklusif, dan kolaboratif.
"Saya yakin bahwa jika ekosistem terus diperkuat, Indonesia dapat menjadi pusat seni rupa yang berpengaruh di kawasan, bahkan di dunia," ucap Menteri.
Pada kesempatan itu, dia memuji mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan para seniman dari Komunitas Seni SBY yang menyelenggarakan pameran "Art for Peace and A Better Future" dari 6 September hingga 5 Oktober 2025.
Pameran yang diadakan di Ashta District 8, Jakarta Selatan, menampilkan 31 lukisan yang mengeksplorasi tema perdamaian, keberlanjutan, dan harapan untuk berbagai generasi.
Acara ini melibatkan kolaborasi 21 seniman, termasuk mantan Presiden SBY, akademisi dari ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ITB, dan IKJ, serta empat pelukis profesional.
"Mari jadikan lukisan sebagai media untuk memperkuat perdamaian dan melestarikan keberlanjutan yang dapat menumbuhkan harapan lintas generasi, serta jadi pendorong ekonomi kreatif Indonesia menuju masa depan yang lebih baik," kata Menteri Harsya.
Translator: Sri Dewi, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025