Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Jakarta pada Selasa mengimbau kepada para pemuda di Indonesia untuk menjalani kehidupan baru tanpa merokok.
Kebijakan tidak merokok akan lebih efektif dalam mengurangi prevalensi merokok dan meningkatkan kesehatan warga jika didukung oleh perubahan gaya hidup, katanya.
\”Ini adalah langkah terbaik untuk menjalani hidup sehat, tanpa kita mengeluarkan uang, memberikan instruksi, dan regulasi,\” tambahnya.
Beliau menekankan bahwa menjalani hidup tanpa tembakau seperti mengamalkan kebiasaan sehat baru seperti jogging atau bersepeda. Kedua kegiatan ini kini banyak disukai oleh banyak orang di Indonesia.
Menurut Menteri Sadikin, kebiasaan yang sama telah terbukti dengan munculnya budaya kopi baru di mana orang menganggap lebih keren minum kopi tanpa gula.
Gerakan itu dapat membantu mengurangi prevalensi diabetes di Indonesia, katanya.
Strategi yang sama diterapkan oleh industri tembakau untuk membuat orang yang merokok terlihat keren, yang telah menyebabkan banyak orang Indonesia mengadopsi kebiasaan merokok, katanya.
Beliau mengatakan bahwa strategi tersebut dapat diterapkan dalam bentuk lain untuk mempromosikan gaya hidup sehat tanpa merokok.
\”(Strategi harus difokuskan pada) Bagaimana membuat para pemuda melihat bahwa merokok tidak keren, tidak bergaya, bahwa merokok adalah hal lama,\” paparnya.
Promosi tidak merokok di kalangan para pemuda dapat menjadi bagian dari upaya untuk mencegah munculnya generasi baru perokok di Indonesia, ujar menteri tersebut.
\”Ada beberapa cara kreatif untuk mendidik masyarakat. Saya pikir ini lebih kreatif daripada melarang,\” tambahnya.
Berita terkait: Beban kesehatan akibat merokok jauh lebih tinggi daripada pendapatan yang diperoleh: Menteri
Berita terkait: Prevalensi merokok pada usia 10 hingga 18 tahun turun menjadi 7,4 persen
Penerjemah: Sean M, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024