Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memerintahkan Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali untuk mengejar transformasi di domain maritim guna memperkuat posisi pertahanan Indonesia.
Kedua tokoh tersebut bertemu di markas Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada hari Senin (23 Desember), menurut Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian, Brigadir Jenderal Frega Wenas Inkiriwang.
Ketika dihubungi dari Jakarta pada hari Selasa, ia mengutip Menteri Sjamsoeddin yang mengatakan bahwa dinamika global telah mendorong Indonesia untuk merancang strategi pertahanan yang lebih kuat dan canggih.
“Selain itu, menteri pertahanan mendorong transformasi maritim, yang memerlukan sinergi antara Tentara Nasional Indonesia dan industri pertahanan dalam negeri,” tegasnya.
Inkiriwang mencatat bahwa Sjamsoeddin menekankan pentingnya Indonesia memproduksi dan memiliki peralatan pertahanan maritim yang handal.
Selama pertemuan itu, menteri juga mendorong admiral untuk lebih intensif berinteraksi dengan angkatan laut negara-negara lain dengan mengadakan latihan bersama untuk melaksanakan diplomasi pertahanan Indonesia.
Dalam siaran persnya yang dikutip di sini pada hari Selasa, Angkatan Laut Indonesia menjelaskan bahwa Laksamana Ali melakukan kunjungan ke menteri pertahanan untuk membangun tingkat sinergi yang lebih tinggi antara TNI AL dan Kementerian Pertahanan dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
TNI AL saat ini sedang menyusun dua dokumen strategis: Rencana Strategis TNI AL 2025-2029 dan Pembangunan Postur Kekuatan TNI AL untuk periode 2025-2044.
Diperkirakan akan menyelesaikan formulasi mereka tahun ini, kedua dokumen tersebut akan menjadi panduan bagi TNI AL untuk memperkuat posisi pertahanannya setelah berakhirnya program Minimum Essential Force Indonesia pada tahun 2024.
Berita terkait: Kementerian soroti kemajuan penting dalam kerja sama pertahanan RI-Vietnam
Berita terkait: Kementerian berkolaborasi membangun Morotai sebagai wilayah pertahanan dan perikanan
Berita terkait: Prabowo, mitra koalisi membahas masalah pascainagurasi
Translator: Genta T, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024