Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa bantuan pangan pemerintah untuk korban banjir dan tanah longsor di Sumatera, termasuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, sedang didistribusikan dengan cepat dan tepat sasaran.
“Melalui Kementerian Pertanian, pemerintah telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan pangan dan dukungan strategis guna mempercepat proses pemulihan di daerah terdampak,” ujarnya dalam keterangan pada hari Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka secara virtual Kongres ke-7 Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas (IKA Unand) pada hari Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan mencakup 10.614 ton beras dan 1.954 ton minyak goreng untuk Aceh, serta 16.894 ton beras dan 3.108 ton minyak goreng untuk Sumatera Utara. Bantuan juga meliputi 6.795 ton beras dan 1.250 ton minyak goreng untuk Sumatera Barat.
Menteri memastikan bahwa kementeriannya telah mengirimkan tim ke lokasi bencana.
“Kementerian Pertanian selalu siap bertindak cepat. Kesiapan pangan sangat penting, terutama dalam menghadapi kondisi cuaca yang dinamis dan tantangan di lapangan,” katanya.
Sebelumnya, Sulaiman menyatakan bahwa cadangan pangan nasional masih aman, sehingga memungkinkan pemerintah untuk segera menyalurkan bantuan setelah bencana terjadi.
“Saudara-saudara kita di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh tertimpa musibah banjir. Pemerintah akan mengirimkan bantuan, dengan beras dan minyak goreng sebagai bantuan awal,” ucapnya.
Penyaluran bantuan ini dilakukan dengan dukungan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog, Satgas Pangan, TNI, dan pemerintah daerah.
Menteri juga memastikan bahwa dia akan mengunjungi daerah terdampak untuk melihat kondisi secara langsung.
Banjir bandang dan tanah longsor baru-baru ini melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menyusul hujan lebat dengan intensitas tinggi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban jiwa telah mencapai 303 per Sabtu sore, 29 November.
Pemerintah ketiga provinsi tersebut telah menetapkan status tanggap darurat bencana, yang berlaku mulai 28 November hingga 11 Desember untuk Aceh, 27 November hingga 10 Desember untuk Sumatera Utara, dan 25 November hingga 8 Desember untuk Sumatera Barat.
Berita terkait: Sumatra reels as deadly floods and landslides devastate communities
Berita terkait: Environment Ministry sends team to study Sumatra flash floods
Penerjemah: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025