Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, melihat potensi yang belum dimanfaatkan di arena biliar, percaya bahwa arena tersebut dapat diubah menjadi pusat pelatihan untuk menumbuhkan bakat-bakat unggul yang dapat bersaing secara internasional. “Saat ini, arena biliar lebih banyak dianggap sebagai tempat rekreasi,” katanya dalam sebuah pernyataan pada Selasa. “Namun, arena tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan pemain biliar berbakat.”
Dia mengatakan bahwa kementeriannya mengusulkan program sertifikasi untuk arena biliar yang ditetapkan sebagai pusat pelatihan. Proses sertifikasi ini akan dilakukan secara bersama-sama oleh kementerian dan Persatuan Olahraga Biliar Indonesia (PB POBSI). “Ketika arena biliar disertifikasi sebagai pusat pelatihan, mereka tidak diperbolehkan menjual minuman beralkohol, memutar musik live, atau melakukan kegiatan serupa,” jelas Ariotedjo.
Dia menekankan pentingnya sertifikasi dalam memastikan distribusi bakat biliar secara nasional. Dia juga mengekspresikan minatnya dalam mengembangkan program pelatihan biliar untuk meningkatkan jumlah pemain Indonesia yang berkompetisi dalam acara multi-olahraga besar seperti SEA Games dan Asian Games.
Ariotedjo mendorong POBSI untuk membuat peta jalan strategis untuk pengembangan olahraga biliar domestik.
Berita terkait: Indonesia bersinar di ASG 2024, Kementerian Olahraga memberikan beasiswa Berita terkait: Indonesia fokus pada kesehatan mental atlet menjelang Olimpiade
Translator: Aloysius L, Kenzu Editor: Anton Santoso Hak cipta © ANTARA 2024