Menteri Minta Masyarakat Pulang Kampung Lebaran Lebih Awal

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran lebih awal untuk menghindari kemacetan saat puncak arus mudik, yang diprediksi terjadi dari tanggal 5-8 April 2024. “Kami mengimbau kepada masyarakat yang anak-anaknya sudah libur untuk berangkat lebih awal untuk mudik,” ujarnya dalam rapat persiapan Lebaran yang diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di Jakarta pada hari Senin.

Sumadi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik karena dianggap berbahaya. Transportasi umum dan program mudik gratis disediakan oleh Kementerian Perhubungan dan lembaga lainnya.

Menurut Menteri, Polri harus memperhatikan beberapa hal selama periode transportasi mudik tahun ini. Pertama adalah pasar pinggir jalan yang sering menjadi masalah di jalur arus mudik, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kedua adalah terkait pengelolaan kapal di pelabuhan di Sulawesi Selatan, Riau, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur, khususnya Madura.

Untuk transportasi udara, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diperkirakan akan lebih ramai, sehingga memerlukan perhatian lebih.

Dia menegaskan bahwa Kementeriannya telah menyiapkan Pos Terpadu Transportasi Lebaran yang akan dibuka di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan dari tanggal 3 hingga 18 April.

Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyarankan masyarakat dan operator transportasi untuk memeriksa kendaraan mereka sebelum digunakan. Dia juga meminta masyarakat untuk memastikan kesehatan dan kebugaran mereka sebelum bergabung dalam arus mudik.

Kepala Polri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa Polri akan melaksanakan Operasi Ketupat 2024 untuk melayani masyarakat dan menjaga periode arus mudik dan pulang Lebaran. Operasi ini akan dilaksanakan dari tanggal 4 hingga 16 April dengan total 155.165 personel yang terlibat.

MEMBACA  Menteri Inggris membela pembicaraan dengan Beijing meskipun klaim mata-mata China.

“Akan ada 5.784 pos yang disiapkan untuk memberikan layanan di jalan tol, rest area, dan rute destinasi wisata,” katanya.

Sementara itu, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, mengatakan bahwa TNI telah menyiapkan 67.955 personel untuk mendukung kepolisian. Kendaraan pendukung seperti pesawat, helikopter, derek, dan ambulans juga telah disiapkan.