Higher Education, Science, and Technology Minister Brian Yuliarto mengajak perguruan tinggi vokasi untuk tidak hanya berkonsentrasi pada ilmu praktis dan terapan tetapi juga memberikan pemahaman yang kokoh tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Tujuan Presiden Prabowo adalah untuk memajukan bangsa kita dan meningkatkan kualitasnya agar sejajar dengan negara-negara maju lainnya. Dengan begitu, anak-anak kita dapat hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan serta mencapai kemakmuran,” Yuliarto mencatat dalam pernyataan kementeriannya di sini pada Sabtu.
Menurut menteri, pemahaman tentang ilmu pengetahuan dan teknologi sangat penting bagi lulusan perguruan tinggi vokasi untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor industri.
Beliau menegaskan bahwa tujuan ini tidak dapat terwujud tanpa adanya industri yang kuat mampu menghasilkan barang-barang bernilai tinggi atau kompeten.
Yuliarto memastikan bahwa modal atau sumber daya merupakan kunci dari produksi yang kuat dan berkualitas.
“Kementerian akan fokus pada meningkatkan kemandirian nasional, menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong pertumbuhan industri kreatif, mengembangkan sumber daya manusia yang terampil di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mempromosikan hilirisasi berbasis sumber daya alam,” katanya.
Beliau yakin bahwa politeknik dapat menjadi aset vital dalam membangun sumber daya manusia negara melalui pendidikan berkualitas.
Membangun sumber daya manusia berkualitas melalui pendidikan unggul sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
“Hal ini sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan kemerdekaan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Oleh karena itu, beliau mendorong senat universitas untuk secara aktif mengawasi kampus mereka untuk mengambil peran strategis guna membebaskan Indonesia dari jerat kelas menengah dan menghasilkan industri-industri besar.
Berita terkait: Kementerian mendukung perguruan tinggi vokasi bagi siswa untuk mengeksplorasi keterampilan
Translator: Sean, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025