Kementerian Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan bahwa stok beras aman menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. “Kita memiliki stok beras yang cukup untuk Natal dan Tahun Baru,” katanya saat kunjungan kerjanya ke pabrik pengolahan beras dan Gudang Bulog di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Minggu.
Selain itu, menteri tersebut menginformasikan bahwa stok beras saat ini merupakan yang tertinggi sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan atau lonjakan harga, tambah Hasan.
“Ini adalah stok beras terbanyak yang kita miliki. Stoknya aman. Untuk setiap gejolak di pasar, kita akan mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Selain itu, ia mendorong pabrik dan gudang yang dimiliki oleh perusahaan logistik milik negara, Bulog, untuk menampung sebanyak mungkin biji beras, agar diproses dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Pabriknya cukup bagus. Hanya perlu optimasi. Tolong tampung sebanyak mungkin biji beras untuk diproses,” ingatnya.
Sementara itu, direktur bisnis Bulog Febby Novita mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini, pihaknya telah menyiapkan sekitar 150 ribu ton beras SPHP per bulan untuk mengantisipasi fluktuasi harga di pasar. “Kami telah menyiapkan 150 ribu ton beras SPHP per bulan menuju akhir tahun ini. Untuk Lampung, kami telah menyiapkan sekitar 5.000 ton hingga 6.000 ton per bulan menuju akhir tahun,” katanya.
Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Perdagangan Budi Santoso juga memastikan pasokan minyak goreng yang cukup menjelang Natal dan Tahun Baru. Selain itu, pihaknya akan memantau dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan stok minyak goreng yang cukup.
Pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga harga minyak goreng tetap terjangkau bagi masyarakat menuju akhir tahun.
Berita terkait: Menteri memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun
Berita terkait: Pengawasan makanan BPOM meningkat selama liburan Natal, Tahun Baru
Translator: Dian Hadiyatna, Resinta Sulistiyandari
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024