Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mendorong penciptaan perusahaan startup di bidang teknologi pertanian di daerah-daerah karena dianggap memiliki potensi yang menjanjikan. Berbicara di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Summit di sini pada hari Jumat, beliau menekankan bahwa perusahaan startup teknologi pertanian harus diciptakan di setiap daerah. “Saya ingin startup, terutama di bidang agritech, ada di setiap daerah,” katanya. Masduki menjelaskan bahwa dengan munculnya perusahaan startup di sektor teknologi pertanian, pemerintah akan memberikan dukungan kepada investor potensial, termasuk calon pembeli. Beliau menyampaikan harapannya bahwa munculnya perusahaan-perusahaan startup di setiap daerah bersamaan dengan upaya menarik investor dan potensial akan membantu membangun pondasi yang kuat bagi para pemain UMKM yang terlibat. Beliau juga mengatakan bahwa munculnya startup-startup tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia dan menjadikannya negara berpendapatan tinggi. “Untuk mencapai hal ini, kita harus melakukan transformasi pekerjaan karena 97 persen pekerjaan kita ada di sektor UMKM dan 96 persennya adalah mikro (usaha),” tambahnya. Untuk itu, beliau mencatat bahwa Indonesia harus menciptakan pekerjaan yang berkualitas lebih tinggi bagi masyarakat kelas menengah, termasuk dengan mendorong industrialisasi. Industri yang harus diciptakan adalah yang berbasis bahan baku dalam negeri. “Intervensi yang dilakukan pemerintah adalah membangun rumah produksi yang dapat mengelola bahan baku untuk memasok industri farmasi, industri makanan, dan lainnya,” katanya. Beliau menginformasikan bahwa Indonesia memiliki potensi dalam bahan baku, seperti lidah buaya dan berbagai jenis ikan. Beliau mengatakan bahwa ke depannya, sektor industri Indonesia tidak hanya akan menciptakan pekerjaan dengan tenaga kerja murah. “Industrialisasi tidak hanya harus menyediakan tenaga kerja murah, tetapi kita harus membuat ekonomi kita menjadi bagian dari rantai pasokan,” tambahnya. Berita terkait: Kementerian fokus mengembangkan startup di empat sektor Berita terkait: Ekosistem untuk startup, UMKM penting untuk Nusantara: OIKN Berita terkait: Berkomitmen untuk memperluas akses pembiayaan bagi startup Copyright © ANTARA 2024