Menteri Kerahkan Tim Tanggap Darurat Banjir Bandang Sumatra

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, telah mengerahkan tim tanggap darurat untuk menangani tanah longsor dan banjir bandang di berbagai wilayah Sumatra.

“Kita sudah mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang terdampak. Bencana ini mempengaruhi beberapa provinsi, dimulai dari Aceh, Sumatera Utara di Medan dan Tapanuli, serta Sumatera Barat,” ujarnya pada hari Kamis.

Dia mencatat bahwa kementerian dan lembaga terkait telah dimobilisasi, termasuk Basarnas, BNPB, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Dalam Negeri.

Pratikno menjelaskan bahwa akses menuju Tapanuli dan Sibolga masih sangat terbatas karena banjir dan tanah longsor, sehingga bantuan udara sangat diperlukan.

“Banyak jalur darat yang rusak, jadi kita menggunakan semua cara yang ada, termasuk mengerahkan pesawat Hercules ke daerah terdampak dan mengirimkan bantuan lewat laut. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung upaya tanggap darurat di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” tegasnya.

Dia menambahkan bahwa semua pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, sedang berupaya memulihkan akses darat.

Menteri itu juga menyatakan bahwa kantornya sedang mengkoordinir upaya pascagempa Nias, yang mengganggu layanan internet.

“Kami baru saja menerima informasi tentang gempa di Nias. Kami bekerja sama untuk memastikan masyarakat dapat menerima bantuan dengan cepat. Kami harap tidak ada korban jiwa,” tambahnya.

Laporan dari Basarnas menunjukkan bahwa banjir bandang dan tanah longsor memberikan dampak besar di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Beberapa kecamatan terdampak, di antaranya Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Sibabangun, Tapian Nauli, dan Kolang.

Data sementara hingga Rabu (26 November) mencatat lebih dari 1.902 keluarga terdampak, dengan jumlah tertinggi di Kecamatan Kolang yaitu 1.261 keluarga. Basarnas mengonfirmasi bahwa satu keluarga yang terdiri dari empat orang di daerah tersebut meninggal setelah tertimbun tanah longsor.

MEMBACA  Perintah Prabowo untuk Menteri: Berantas Korupsi!

Di Kabupaten Tapanuli Selatan, banjir bandang dan tanah longsor melanda wilayah Aek Ngadol, Hutagodang, Garoga, Batuhoring, dan Hapesong Baru di Kecamatan Batang Toru. Basarnas melaporkan enam orang meninggal akibat banjir bandang dan tujuh warga terdampak longsor di Parsariran, Hapesong Baru.

Sementara itu, di Kota Sibolga, dampak terparah tercatat di Kecamatan Sibolga Selatan, di mana bencana tersebut menewaskan delapan orang dan 21 orang masih dinyatakan hilang, menurut laporan yang diterima pos SAR hingga Rabu malam.

Untuk mendukung warga yang mengungsi, Kantor SAR Nias memastikan setidaknya telah didirikan tiga posko pengungsian, yaitu Gedung Olah Raga Pandan di Kabupaten Tapanuli Tengah, gedung SMP Negeri 5 Parombunan di Kota Sibolga, dan Rumah Sakit Bhayangkara Batang Toru, serta satu titik pengungsian tingkat desa di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Berita terkait: Aceh darurat bencana usai banjir dan tanah longsor meluas
Berita terkait: Indonesia akan gelar rapat darurat bahas banjir dan longsor di Sumatra

Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025