Jakarta (ANTARA) – Menteri Haji dan Umrah Indonesia yang baru, Irfan Yusuf, mengatakan pada Senin bahwa prioritas utamanya adalah membangun “Desa Haji Indonesia” di Arab Saudi dan menurunkan biaya ibadah bagi umat Islam Indonesia.
Yusuf berbicara setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta. Dia mengatakan presiden telah memerintahkannya untuk meningkatkan layanan bagi semua jemaah.
“Apa pun yang perlu dilakukan, lakukanlah untuk memberikan layanan terbaik untuk jemaah haji kita,” kata Yusuf, mengutip Prabowo.
Pengangkatan ini resmi berdasarkan Keputusan Presiden No. 86P/2025, bagian dari perombakan kabinet terbaru. Saat pelantikan, Yusuf berjanji untuk menegakkan konstitusi dan hukum Indonesia, serta menjalankan tugasnya dengan penuh rasa bertanggung jawab.
Berita terkait: RI President names first Minister of Hajj and Umrah
Yusuf membawa pengalaman dalam perannya, setelah memimpin Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) di Kementerian Agama selama 10 bulan terakhir.
Dalam posisi itu, dia mengelola aspek teknis dan keuangan ibadah haji—mulai dari pengaturan keberangkatan hingga kepulangan jemaah.
Lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 April 1962, Yusuf adalah cucu dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). Dia memperoleh gelar dari Universitas Brawijaya dan UIN Malang.
Dia terpilih menjadi anggota parlemen dalam pemilu 2024 sebagai anggota Partai Gerindra tetapi mengundurkan diri setelah ditunjuk untuk memimpin BP Haji.
Di luar pemerintahan, Yusuf pernah memegang peran penting dalam organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, termasuk di NU dan Partai Gerindra.
Dia juga terlibat dalam pesantren dan program-program sosial.
Dengan dibentuknya Kementerian Haji dan Umrah yang baru, Yusuf kini ditugaskan untuk memastikan ibadah yang lebih lancar dan terjangkau bagi jutaan warga Indonesia setiap tahunnya.
Berita terkait: Indonesia to establish Hajj and Umrah Ministry under new law
Penerjemah: Andi Firdaus, Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025