Menteri Dorong Pemuda untuk Mengejar Peluang Kerja di Luar Negeri

Pekanbaru, Riau (ANTARA) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding mendorong anak muda untuk tidak ragu mengambil kesempatan kerja di luar negeri, mengingat potensi pendapatan yang lebih tinggi dan pengalaman hidup yang lebih luas.

“Bekerja di luar negeri itu seperti belajar sambil dibayar. Kamu dapat ilmu, perluas pengalaman dan jaringan, dan tentunya gaji jauh lebih besar dibanding di dalam negeri,” kata Karding dalam kuliah umum di Universitas Islam Riau (UIR), Rabu.

Menteri memberi contoh, perawat di Jepang bisa mendapat gaji hingga Rp25 juta per bulan (sekitar US$1.500), sedangkan di Jerman bisa mencapai Rp30 juta sampai Rp50 juta (sekitar US$1.800 – US$3.000).

Peluang serupa juga tersedia di sektor industri, perikanan, dan perhotelan.

Meski begitu, Karding mengingatkan calon pekerja migran untuk selalu menjaga etika dan perilaku baik saat bekerja di luar negeri demi menjaga nama baik Indonesia.

“Kita harus beradaptasi, taat aturan setempat, dan menghargai budaya negara tujuan,” ujarnya.

Dia juga menekankan pentingnya belajar bahasa asing agar bisa komunikasi dengan efektif dan menghindari kesalahpahaman di kerja. Selain itu, perlu juga mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang relevan.

Karding juga menyarankan pekerja migran untuk mengelola keuangan dengan bijak, karena banyak yang tidak bisa menikmati hasil kerja keras akibat gaya hidup konsumtif.

“Kaya bukan cuma soal gaji besar, tapi bagaimana mengatur keuangan dengan pintar,” katanya.

Pada kesempatan sama, kementerian menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan UIR untuk penguatan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan bagi calon pekerja migran.

Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan pekerja yang profesional dan bermartabat, mampu bersaing di tingkat internasional.

Penerjemah: Bayu, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Wisatawan Ikuti Lomba HUT ke-80 Kemerdekaan di Bandara Bali