Menteri Budi mengingatkan pentingnya keterampilan digital untuk masa depan

Komunikasi dan Menteri Informatika Budi Arie Setiadi mengingatkan generasi muda di Indonesia untuk belajar dan memiliki keterampilan digital agar siap menghadapi perkembangan nasional di masa depan. Dia menganggap keterampilan digital sangat penting karena keterampilan tersebut telah menjadi lebih masif belakangan ini, seiring dengan perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang pesat.

“Teknologi tidak menunggu kita siap, tetapi terus bergerak. Tidak ada pilihan selain kita harus beradaptasi, mengadopsi, dan terus berpikir kreatif dan kritis,” katanya dalam pernyataan kementeriannya di sini pada hari Minggu.

Dia menyampaikan pernyataan ini saat memberikan orasi ilmiah di Wisuda ke-10 Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, pada Sabtu (15 Juni).

Setiadi mengingatkan bahwa tanpa persiapan yang cermat, pada tahun 2030, akan ada 85 juta pekerjaan yang membutuhkan keterampilan digital yang tidak dapat terisi karena kurangnya kompetensi. Saat ini, dunia membutuhkan 140 juta pekerja digital yang mampu, katanya, dan pada tahun 2025, sebanyak 65 persen pekerjaan membutuhkan pekerja dengan keterampilan di bidang AI.

Dia juga mengatakan bahwa setidaknya ada tiga profesi yang akan semakin dibutuhkan dalam lima tahun mendatang, yaitu spesialis AI dan machine learning, rekayasa robotika, dan arsitek database.

Oleh karena itu, generasi muda Indonesia, yang telah mempelajari keterampilan digital dasar, harus terus meningkatkan keterampilan mereka agar dapat memanfaatkan peluang di masa depan untuk berkontribusi pada pembangunan nasional, katanya.

Setiadi menekankan bahwa generasi muda perlu belajar tiga keterampilan utama di bidang digital, yaitu strategi digital untuk merespons tren pasar, mendorong inovasi melalui data, dan kemampuan untuk memulai kolaborasi strategis.

Berita terkait: Regulasi AI harus adaptif, sesuai: Kementerian Berita terkait: AI memiliki potensi besar dalam meningkatkan layanan kesehatan: Menteri

MEMBACA  Industri TV Nasional Perlu Menyesuaikan Diri dengan Disrupsi Digital: Pejabat

Penerjemah: Livia K, Kenzu Editor: Rahmad Nasution Hak cipta © ANTARA 2024