Menteri Berusaha Meningkatkan Produksi Pertanian Jawa Timur untuk Mengurangi Impor

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Kementerian Pertaniannya terus berupaya untuk meningkatkan luas tanam dan produktivitas pertanian di Jawa Timur dengan memasang pompa air guna mengurangi impor beras. “Kami memasang pompa agar tanamannya bisa ditingkatkan dari sekali menjadi tiga kali (setahun),” ujarnya setelah memimpin acara penyerahan peralatan pertanian di Surabaya, Jawa Timur, pada hari Kamis. Beliau menjelaskan bahwa dengan bantuan pompa air, produksi beras bisa ditingkatkan menjadi 2 juta ton. Bahkan peningkatan 1 juta ton sudah cukup untuk menggantikan 50 persen impor, katanya. Sulaiman mencatat bahwa pemompaan air merupakan solusi cepat dan akurat untuk mengatasi dampak fenomena El Nino pada sektor pertanian. “El Nino memiliki dampak signifikan pada sektor pertanian. Dampak besar yang terlihat jelas adalah penurunan produksi pangan, khususnya beras, secara nasional pada tahun 2023,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang dirilis di Jakarta. Terkait berita: Pemerintah memperkirakan panen beras 8,46 juta ton pada Maret–April. Dia juga mengatakan bahwa pompa air akan memiliki dampak positif dalam mencapai target produksi dan kebutuhan negara tahun ini. “Pompa dapat membantu petani menanam dan menghasilkan dengan cepat dan maksimal,” tambahnya. Menteri tersebut mengatakan bahwa sebagai salah satu wilayah pusat pangan, Jawa Timur memiliki 380 ribu hektar lahan tadah hujan. Beliau optimis bahwa sistem pemompaan akan mampu memaksimalkan penanaman padi di 380 ribu hektar lahan tersebut. Menurutnya, Kementeriannya telah menyediakan 3.700 pompa air senilai Rp113,9 miliar (sekitar US$7,03 juta), yang akan disebar ke 21 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengatakan bahwa provinsinya masih menjadi produsen beras terbesar di Indonesia. Dia mencatat bahwa dari tahun 2020 hingga 2023, Jawa Timur menyumbang 17,9 persen terhadap produksi beras nasional. Pada tahun 2023, produksi beras provinsi tersebut mencapai 9,7 juta ton gabah, atau setara dengan 5,6 juta ton beras. Terkait berita: Indonesia menargetkan peningkatan produksi beras untuk melawan lonjakan harga.

MEMBACA  Kompetisi untuk 4 Sabuk Juara di Meksiko