Menteri AHY menyoroti perhatian khusus pemerintah terhadap masalah tanah

Pemerintah bertekad untuk menerapkan langkah-langkah efektif, seperti dialog langsung dengan masyarakat, untuk menyelesaikan masalah tanah, Demikian diungkapkan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Berbicara di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada hari Minggu, AHY menyatakan harapannya bahwa kunjungannya ke provinsi tersebut pada 11-13 Agustus akan menghasilkan solusi untuk masalah agraria yang dihadapi penduduk setempat.

Dia menegaskan bahwa Kementerian ATR akan selalu hadir untuk mendengarkan keluhan dan masukan masyarakat dalam upaya merumuskan solusi yang akurat dan legal terhadap masalah tanah.

Namun, AHY mengakui bahwa menangani masalah-masalah terkait lahan dan tata ruang memerlukan kesabaran dan ketekunan karena sifatnya yang kompleks dan menantang.

“Harap maklum bahwa karena kompleksitas urusan agraria dan tata ruang, kita perlu waktu dan kesabaran untuk menemukan solusinya,” tegasnya.

Dia kemudian menegaskan bahwa ia akan memanfaatkan kunjungannya ke Kalimantan Timur untuk mengunjungi kantor-kantor urusan agraria di Balikpapan dan sekitarnya.

Selain itu, AHY juga dijadwalkan untuk mengikuti rapat kabinet pleno yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Garuda, Ibukota Nusantara, pada hari Senin (12 Agustus).

“Besok, Pak Presiden Joko Widodo akan memimpin rapat kabinet, yang akan digelar untuk pertama kalinya di ibu kota baru. Rapat ini akan menjadi momen penting dan bersejarah,” katanya.

Menteri juga mengungkapkan rencananya untuk mendampingi kepala negara selama acara groundbreaking beberapa proyek di kota tersebut, termasuk gedung Bank BCA, PT Intiland, PT Hotel Papua Internasional, dan PT Royal Golden Edge.

Berita terkait: Kementerian PUPR siapkan US$5,5 juta untuk mengganti pemilik lahan di IKN Berita terkait: Menteri Karnavian bertekad untuk membantu menangani masalah tanah di Nusantara

MEMBACA  Menteri Perdagangan Menetapkan Transaksi E-commerce pada Tahun 2023 sebesar Rp533 triliun

Translator: Ahmad M, Tegar Nurfitra Editor: Rahmad Nasution Hak cipta © ANTARA 2024