Mengejar Kursi Presiden AS untuk Tiga Kali, Donald Trump Mencari Kelemahan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali membuat gempar dengan pernyataan kontroversialnya terkait wacana ingin masa jabatan ketiga. Meskipun amandemen ke-22 konstitusi AS melarang seorang presiden menjabat lebih dari dua periode, Trump mengaku melihat celah untuk kembali berkuasa. Dalam wawancara dengan NBC News, Trump menyatakan bahwa masih ada peluang baginya untuk mencalonkan diri kembali.

Trump saat ini menjabat sebagai Presiden AS periode 2025-2029 setelah sebelumnya menjabat pada periode 2017-2021. Meskipun mengaku terlalu dini untuk memikirkannya, Trump serius dalam niatnya untuk berkuasa lagi. Dia bahkan menyebut adanya skenario di mana Wakil Presiden JD Vance bisa mencalonkan diri dan kemudian menyerahkan jabatan kepada Trump.

Untuk mengubah Konstitusi AS guna menghapus batasan dua periode, diperlukan dukungan dua pertiga suara kongres atau dua pertiga negara bagian untuk menggelar konvensi konstitusional, serta ratifikasi dari tiga perempat negara bagian. Meski tantangan ini besar, Trump tetap optimistis dengan peluangnya untuk menjabat untuk masa jabatan ketiga.

Spekulasi semakin liar ketika sekutu Trump, Steve Bannon, menyatakan keyakinannya bahwa Trump akan maju dan menang lagi pada 2029. Hal ini semakin diperkuat dengan gambar sampul majalah palsu yang diunggah oleh akun resmi Gedung Putih yang menampilkan Trump mengenakan mahkota, menggambarkan kesan bahwa Trump membandingkan dirinya dengan bangsawan.

Apakah Trump serius dalam niatnya untuk kembali berkuasa untuk periode ketiga? Atau apakah ini hanyalah strategi politik untuk menguji respons publik? Pertanyaan ini masih menjadi tanda tanya di tengah kontroversi yang disebabkan oleh pernyataan Trump yang mengejutkan banyak pihak.

MEMBACA  X mengubah cara blokir bekerja untuk mengurangi penyalahgunaan