Minggu, 28 September 2025 – 06:30 WIB
Jakarta, VIVA – Komite Internasional untuk Membongkar Blokade Gaza telah meluncurkan armada kapal baru pada hari Sabtu, 27 September 2025. Tujuan mereka adalah untuk menentang blokade Israel terhadap wilayah Gaza, Palestina.
Baca Juga:
PBB: Ribuan Warga Gaza Terpaksa Mengungsi Akibat Serangan Udara Israel
Menurut pernyataan mereka, ada 10 kapal sipil yang berangkat dari Pelabuhan San Giovanni Li Cuti di Kota Catania, Sisilia.
Kapal-kapal itu membawa sekitar 70 aktivis dari lebih dari 20 negara, bekerja sama dengan Freedom Flotilla Coalition. Para peserta termasuk 9 anggota parlemen dari Eropa dan Amerika Serikat.
Baca Juga:
Respons Menlu Sugiono soal Netanyahu Soroti Pidato Prabowo di Sidang PBB
Sejumlah warga membawa kantong tepung dari truk bantuan kemanusiaan di Gaza
Foto: ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa
“Aksi ini dilakukan saat perang Israel di Gaza sudah memasuki tahun kedua. Keadaannya ditandai dengan pengeboman terus-menerus, taktik membuat kelaparan, terbunuhnya anak-anak dan warga sipil, serta serangan berulang terhadap jurnalis, tenaga medis, rumah sakit, dan tempat pengungsian,” kata komite tersebut dalam pernyataannya.
Baca Juga:
Netanyahu Puji Pidato ‘Berapi-api’ Prabowo di PBB, Singgung Solusi RI untuk Israel-Palestina
Mereka menuduh kekuatan dunia diam saja tapi tetap membantu Israel dan melindunginya dari tanggung jawab. Armada baru ini adalah lanjutan dari misi-misi sebelumnya, seperti kapal Madleen dan Handala, yang diluncurkan dalam 15 tahun terakhir.
Namun, banyak dari kapal-kapal tersebut dicegat atau bahkan diserang oleh pasukan Israel di perairan internasional.
“Kampanye global ini tidak akan berhenti sampai tujuan kemanusiaannya yang mulia tercapai,” kata Ketua Komite, Zaher Birawi.
Israel dikenal sering mencegat kapal yang menuju Gaza, menyita kapalnya, dan mendeportasi aktivisnya. Para kritikus menyebut tindakan ini sebagai pembajakan.
Sementara itu, penyelidik PBB baru-baru ini menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Hampir 66.000 warga Palestina telah tewas sejak Oktober 2023.
Halaman Selanjutnya
Namun, banyak di antara kapal-kapal itu dicegat atau diserang pasukan Israel di perairan internasional.