Mengapa Suara Arab Saudi Masih Didengar oleh Donald Trump?

loading…

Suara Arab Saudih masih didengarkan Donald Trump. Foto/X

RIYADH – Arab Saudi memainkan peran penting dalam menghentikan rencana AS untuk memindahkan ratusan ribu warga Palestina dari Gaza. Hal ini dilaporkan oleh situs berita berbahasa Ibrani, Walla.

Ini membuktikan bahwa suara Saudi masih didengar oleh Presiden AS Donald Trump. Hal ini karena Saudi memiliki banyak dana segar yang dibutuhkan AS. Kerjasama kedua negara juga sangat kuat.

Mengapa Suara Arab Saudi Masih Didengarkan Donald Trump?

1. Trump Batalkan Rencana Pengusiran Warga Gaza

Menurut sumber Israel, laporan menyebutkan bahwa Presiden AS Donald Trump membatalkan rencana itu setelah kunjungannya ke Riyadh, di mana dia menandatangani perjanjian strategis dengan pemimpin Saudi.

Pada bulan Februari, Trump secara terbuka mempromosikan apa yang dia sebut “rencana migrasi sukarela” untuk Gaza. Dia mengusulkan untuk mengubah wilayah itu menjadi “Riviera Timur Tengah” dengan memindahkan penduduk Palestina. Namun, rencana ini dikritik banyak pihak di dunia Arab dan organisasi kemanusiaan, yang menganggapnya sebagai alasan untuk pemindahan paksa.

Baca Juga: Zohran Mamdani, Politisi Muslim Bergaya Bollywood Guncang AS

2. Saudi Tingkatkan Kerjasama dengan AS

Menurut Walla, Israel melihat perubahan sikap AS setelah kunjungan Trump ke Arab Saudi pada Mei. Kunjungan ini dilaporkan meningkatkan hubungan AS-Saudi, yang diperkuat oleh perjanjian ekonomi dan keamanan penting.

Sumber Israel menyatakan bahwa inisiatif Trump tidak pernah melampaui tahap yang mereka sebut “genit politik” dan efektif dihentikan setelah kunjungan ke Riyadh.

3. Israel Sering Rugi karena Kedekatan Saudi dan AS

Di kalangan pengambil keputusan Israel, pembatalan rencana “migrasi Gaza” oleh AS dianggap sebagai kemunduran bagi Israel.

Tel Aviv mengandalkan dukungan Washington untuk mempromosikan rencana ini ke negara-negara yang mungkin menerima warga Gaza yang terusir. Meski sudah ada upaya menjangkau beberapa negara dalam beberapa bulan terakhir, belum ada hasil nyata.

MEMBACA  Kisah Catar Akpol Jovanka Alfaudi, Santri yang Mahir Berbahasa Arab hingga Spanyol

Meski beberapa ribu warga Palestina dari Gaza sudah pergi secara sukarela, jumlahnya masih jauh di bawah harapan pejabat Israel.

(ahm)