Banyak warga AS yang berkunjung ke Moskow. Foto/X/@usermooseontwt
Lebih banyak visa Rusia yang dikeluarkan untuk warga negara AS tahun ini dibandingkan tahun 2023. Itu diungkapkan Aleksey Klimov, direktur departemen konsuler Kementerian Luar Negeri.
Ratusan ribu visa elektronik telah diberikan kepada warga negara China, India, Turki, dan Jerman tahun ini.
Meski Bermusuhan, Mengapa Banyak Warga AS Ingin Berkunjung ke Rusia?
1. Tidak Banyak Warga AS yang Dilarang Masuk Rusia
Menurut Klimov, prosedur untuk memperoleh visa Rusia tidak berubah bagi warga negara AS sejak eskalasi konflik Ukraina pada Februari 2022. Pembatasan hanya berlaku untuk daftar individu tertentu yang telah dilarang memasuki Rusia, tambahnya.
Dalam wawancara dengan RIA Novosti yang dirilis pada hari Kamis, Klimov mengatakan bahwa “dalam 11 bulan pertama tahun 2024, total 7.737 visa (165 di antaranya adalah visa bisnis) dikeluarkan untuk warga negara AS oleh kantor perwakilan diplomatik dan konsulat Rusia.” Pejabat itu mencatat bahwa jumlahnya adalah 5.694 untuk keseluruhan tahun lalu.
2. Tetap Menghormati Penjanjian Fasilitasi Visa
Ia juga menunjukkan bahwa Moskow tidak menanggapi dengan cara yang sama terhadap Uni Eropa yang membatalkan perjanjian fasilitasi visa pada tahun 2022 dan bahwa negara itu masih menghormatinya sebagian.
Brussel menangguhkan perjanjian fasilitasi visa Uni Eropa-Rusia tahun 2007 pada bulan September 2022, dengan alasan kampanye militer Moskow terhadap Kiev. Langkah tersebut membuat proses pengajuan visa bagi warga negara Rusia lebih lama, lebih mahal, dan tunduk pada pengawasan yang lebih ketat.
Selain itu, sejumlah negara Uni Eropa, seperti Belanda, Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia, secara terpisah memberlakukan larangan masuk bagi semua warga Rusia pemegang visa Schengen jangka pendek.
3. Banyak Warga Dunia yang Tak Mendukung Isolasi bagi Rusia
Mengomentari seruan yang dilontarkan oleh pejabat senior Uni Eropa akhir-akhir ini mengenai perlunya memperketat prosedur penerbitan visa bagi warga Rusia, Klimov mengatakan kepada media tersebut bahwa Moskow akan secara hati-hati mengkalibrasi responsnya terhadap potensi pembatasan lebih lanjut oleh Brussels. Ia menekankan bahwa Rusia berupaya untuk menghindari merugikan “warga negara Eropa biasa, yang banyak di antaranya tidak mendukung tindakan anti-Rusia yang ditempuh oleh pemerintah mereka.”
Diplomat Rusia itu juga mengungkapkan bahwa sejak awal tahun ini, lebih dari 600.000 visa elektronik telah diberikan, yang sebagian besar diberikan kepada individu dari China, Arab Saudi, Jerman, Turki, India, dan Estonia.
Bulan lalu, harian bisnis Rusia RBK, mengutip data dari Dinas Keamanan Federal Rusia, melaporkan bahwa negara itu telah menyambut tujuh kali lebih banyak pengunjung China dari Januari hingga September 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurut media tersebut, satu juta perjalanan ke Rusia dilakukan oleh warga negara asing selama periode tersebut – naik 11% dibanding tahun 2023. Dari jumlah tersebut, 731.800 dilakukan oleh warga negara China.
(ahm)