Mendorong Hilirisasi Produksi Kelapa di Indonesia untuk Mengembangkan Ekonomi Berkelanjutan

Senin, 22 Juli 2024 – 16:32 WIB

Presiden Joko Widodo saat membuka Internasional Cocotech, Conference dan Exhibition ke-51 di Ballroom The Westine Hotel Surabaya, Senin (22/7). Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

jatim.jpnn.com, SURABAYA – Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar ke-2 di dunia dengan produksi 2,8 juta ton per tahun. Ini merupakan potensi yang sangat besar untuk mendukung ekonomi hijau.

Dia menyebut dua provinsi yang berpotensi untuk menghasilkan jutaan ton kelapa ada di Provinsi Sulawesi Utara dan Riau.

“Kita memiliki luas lahan 3,8 juta untuk kelapa, dengan produksi 2,8 juta ton, per tahun sangat besar sekali,” kata Jokowi saat sambutan di acara Internasional Cocotech, Conference dan Exhibition ke-51 di Ballroom The Westin Hotel Surabaya, Senin (22/7).

Jokowi mengungkapkan nilai ekspor kelapa di Indonesia mencapai angka 155 US billion dolar. Angka itu sangat besar dan bisa ditingkatkan apabila pemerintah menseriusi peningkatan produksi kelapa.

Selain itu, ada hal yang sangat penting untuk meningkatkan produksi kelapa, yaitu hilirisasi.

“Hilirisasi untuk menaikkan nilai tambah. Peningkatan produksi saya kira tidak menyampaikan bapak ibu jauh lebih tahu daripada saya,” jelasnya

Namun, kata dia, kualitas bibit sangat penting dan yang kedua pemeliharaan dan perawatan itu sangat penting.

“Biasanya kami menanam biarkan, ada buah baru diambil enggak pernah ada yang namanya pemeliharaan,” ujarnya.

Indonesia menjadi produsen kelapa kedua di dunia, Jokowi minta adanya hilirisasi peningkatan produksi buah tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

MEMBACA  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Bersumpah Melanjutkan Perang Gaza dan Menghabisi Hamas