Memperkirakan Kontribusi Sektor Properti bagi Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan

JAKARTA – Pemerintah bersama para pelaku industri dan lembaga keuangan telah menegaskan komitmen bersama mereka untuk memperkuat peran investasi dan sektor properti sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan Kementerian Investasi/BKPM, Ricky Kusmayadi, mengatakan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 8% pada tahun 2029. Investasi diharapkan menjadi mesin pertumbuhan menuju visi Indonesia Emas 2045.

Hingga kuartal ketiga tahun 2025, realisasi investasi nasional sudah mencapai Rp1.434,3 triliun. Ini berarti sudah memenuhi 75,3% dari target tahunan. Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp789,7 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp644,6 triliun.

Tiga sektor dengan kontribusi terbesar adalah:

  • Industri logam dasar (Rp196,4 triliun)
  • Transportasi dan telekomunikasi (Rp163,3 triliun)
  • Perumahan dan kawasan industri (Rp105,2 triliun)

    Ricky menjelaskan bahwa sektor properti dan konstruksi memiliki efek pengganda (multiplier effect) yang tinggi bagi perekonomian. “Properti dan bahan bangunan tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga membuka banyak lapangan kerja dan menggerakkan rantai pasok nasional,” ujarnya dalam sebuah forum di Jakarta.

    Untuk mendukung iklim investasi, pemerintah terus melakukan reformasi regulasi dan digitalisasi perizinan. Sistem Online Single Submission (OSS) kini sudah dilengkapi dengan prinsip fiktif positif dan Service Level Agreement (SLA) untuk memberikan kepastian bagi pelaku usaha. “Kepastian hukum dan proses perizinan yang efisien adalah fondasi untuk pertumbuhan investasi,” tegas Ricky.

    Pemerintah juga menyiapkan berbagai insentif fiskal dan dukungan untuk investasi strategis, khususnya di sektor hilirisasi sumber daya alam. Sepanjang 2025, nilai investasi hilirisasi mencapai Rp431,4 triliun, naik 58,1% dari tahun sebelumnya dan menyumbang 30% terhadap total investasi nasional. “Investasi hilirisasi akan memperkuat struktur ekonomi domestik dan membuka hingga 3 juta lapangan kerja baru dalam lima tahun kedepan,” tambahnya.

    Di sisi perumahan, Buhari Sirait dari Kementerian PUPR mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan dan renovasi tiga juta unit rumah hingga tahun 2029. Program ini merupakan bagian penting dari peta jalan penyediaan hunian yang layak dan berkelanjutan, serta mendukung agenda nasional untuk pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi.

MEMBACA  Pengalaman 20 Tahun di Google, Maersk, dan Diageo Mengajarkanku: Hambatan Terbesar Bukan Ide, Melainkan Jurang antara Realitas Internal dan Ekspektasi Eksternal